Berita Viral

HARGA Beras Melonjak di Tengah Stok Melimpah: Potret Ketimpangan Tata Kelola Pangan Indonesia

Harga Beras Melonjak di Tengah Stok Melimpah: Potret Ketimpangan Tata Kelola Pangan Indonesia.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PENYALURAN SPHP: Petugas Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Sumut (kiri) berbincang dengan pedagang beras saat meninjau harga beras di Pasar Tradisional Sei Sikambing Jalan Jenderal Gatot Subroto, Sei Sikambing C II, Kecamtan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (14/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Harga Beras Melonjak di Tengah Stok Melimpah: Potret Ketimpangan Tata Kelola Pangan Indonesia.

Di tengah klaim pemerintah bahwa stok beras melimpah, masyarakat justru menghadapi kenyataan pahit: harga beras terus merangkak naik. Per akhir Mei 2025, cadangan beras Perum Bulog mencapai 3,7 juta ton, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Namun, di pasar-pasar tradisional, harga beras medium dan premium melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET), membuat masyarakat menjerit.

Di Kota Pematangsiantar, harga beras medium bertahan di angka Rp 15.200 per kilogram, jauh di atas harga subsidi. Monica, seorang warga, mengeluhkan lonjakan harga yang membuat pengeluaran bulanan keluarganya membengkak. "Dulu 5 kg beras Rp 60 ribu, sekarang bisa sampai Rp 79 ribu. Terasa banget bedanya," ujarnya.

Susiowati dan suaminya, Turiaman, warga Sitalasari, bahkan terpaksa membeli beras per liter karena keterbatasan uang. "Kadang makan hanya sekali sehari saja," kata Susiowati dengan mata berlinang.

Kondisi ini diperparah oleh penurunan pasokan gabah dari petani ke penggilingan. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pematangsiantar, Pardamean Manurung, menyebut bahwa penggilingan gabah harian menurun drastis. Ketidakseimbangan antara biaya operasional pengepul dan harga pembelian pemerintah (HPP) menjadi salah satu penyebab utama.

Di Kota Medan, harga beras bahkan melampaui HET. Kadis Koperasi UKM Perindag Medan, Benny Iskandar Nasution, menyebut bahwa kilang-kilang padi kekurangan suplai gabah. "Tim kita sudah cek ke lapangan, pasokan berkurang dari biasanya," ujarnya.

Gubernur Sumut, Bobby Nasution, meminta Bulog segera mendistribusikan beras dari gudang. Namun, penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) masih lambat, hanya mencapai 16 ribu ton dari target 1,3 juta ton hingga Desember 2025.

Terpisah, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengakui bahwa aplikasi Klik SPHP belum familiar bagi pedagang, menjadi hambatan distribusi.

Sementara, Guru Besar IPB, Dwi Andreas Santosa, menilai bahwa lonjakan harga beras di tengah surplus stok adalah bukti nyata perlunya perbaikan tata kelola pangan. Ia menekankan pentingnya kebijakan berbasis fakta dan lembaga penyimpan stok yang independen.

Di sisi lain, di tengah krisis pangan ini, pemerintah tetap menunjukkan solidaritas internasional dengan mengirimkan bantuan 10.000 ton beras ke Gaza. Misi kemanusiaan ini melibatkan 26 personel TNI dan dua pesawat Hercules, sebagai bentuk komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Namun, bagi masyarakat Indonesia, pertanyaan besar tetap menggantung: mengapa harga beras melonjak saat stok melimpah? Jawabannya mungkin terletak pada ketimpangan tata kelola pangan yang belum terselesaikan.

Fakta-Fakta Terkait Harga Beras dan Stok Pangan di Indonesia

  • Stok beras Perum Bulog per akhir Mei 2025 mencapai 3,7 juta ton, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
  • Harga beras tetap tinggi meski stok melimpah, dengan harga di 191 daerah naik dan beberapa daerah mencatat harga hingga Rp54.772 per kilogram.
  • Harga beras di zona 2 (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan) rata-rata Rp15.744 per kg, naik 1,25 persen dari bulan sebelumnya.
  • Guru Besar IPB, Dwi Andreas Santosa, menyarankan perbaikan tata kelola pangan dan kebijakan berbasis fakta untuk mengatasi lonjakan harga.
  • Operasi pasar murah digelar oleh Polri dan Bulog, menjual beras SPHP seharga Rp11 ribu per kg atau Rp55 ribu per sak 5 kg.
  • Di Kota Pematangsiantar, harga beras medium masih bertahan di angka Rp15.200 per kg, jauh di atas harga subsidi.
  • Penurunan jumlah penggilingan gabah harian di sejumlah gudang penggilingan menyebabkan lonjakan harga.
  • Di Kota Medan, harga beras melampaui HET karena berkurangnya suplai gabah ke kilang-kilang padi.
  • Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mengklaim harga beras di wilayahnya sudah di atas HET sejak awal tahun 2025.
  • Penyaluran beras SPHP masih lambat, hanya mencapai 16 ribu ton atau 1,27 persen dari total target 1,3 juta ton hingga Desember 2025.
  • Aplikasi Klik SPHP belum familiar bagi pedagang atau pengecer, menjadi hambatan distribusi.
  • Harga bahan pangan lain seperti bawang merah, cabai, dan minyak goreng juga mengalami fluktuasi.
  • Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan 10.000 ton beras ke Gaza, Palestina, melalui jalur udara.
  • Misi kemanusiaan ini melibatkan 26 personel TNI dan dua pesawat Hercules, atas arahan Presiden Prabowo.
  • Harga beras medium di Pasar Dwikora dan Pasar Horas di Pematangsiantar masih tinggi, mencapai Rp15.200 per kg.
  • Warga mengeluhkan kenaikan harga, dengan harga beras 5 kg naik dari Rp60 ribu menjadi Rp78-79 ribu.
  • Beberapa warga terpaksa membeli beras per liter karena keterbatasan uang, bahkan makan hanya sekali sehari.
  • Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI No. 2 Tahun 2015, dengan nilai Rp6.500 hingga Rp8.200 per kg.
  • Di Kota Medan, harga beras medium dan premium melampaui HET, dengan harga gabah di kilang padi mencapai Rp8.000 per kg.
  • Pemerintah Kota Medan dan Provinsi Sumut melakukan pengawasan dan meminta Bulog segera mendistribusikan beras dari gudang.

Baca juga: Direktorat Polairud Polda Sumut Gelar Gerakan Pangan Murah, Salurkan 5 Ton Beras SPHP untuk Warga

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved