Berita Viral

RATAPAN Pilu Ibunda Prada Lucky Sambil Peluk Peti Jenazah, "Jangan Bawa Anak Saya"

Detik-detik penutupan peti jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota TNI AD yang meninggal diduga akibat dianiaya seniornya, diwarnai tangisan.

Editor: Juang Naibaho
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
PELUK PETI - Sepriana Paulina Mirpey memeluk peti jenazah anak kandungnya, Prada Lucky, Sabtu (9/8/2025). Prada Lucky, anggota Yonif TP 834/WM di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, NTT, meninggal diduga akibat dianiaya seniornya. 

Sebab, kematian Prada Lucky adalah sebuah pembantaian, bukan gugur di medan perang.

"Kita mau biarkan mereka, atau mempertahankan citra TNI. Bapa ibu, TNI adalah kebanggaan rakyat tetapi jika kita biarkan, maka ini akan mencoreng nama besar TNI," ucap Otniel. 

Menurut Otniel, keluarga tidak menyesali kematian Lucky, karena bagi keluarga hidup dan mati bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan.

Namun yang disesalkan adalah cara dari kematian Lucky. 

"Kalau anak kami gugur di medan juang, tentunya kami akan menangis kegirangan. Tapi anak kami meninggal dalam pembantaian," ujar Otniel. 

Dia menyebut, oknum yang diduga menganiaya Lucky, adalah para preman yang berseragam. Sehingga preman-preman itu tidak boleh dibiarkan. 

"Mari kita usut dan proses mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami sangat dirugikan," tegasnya.

Jejak Kasus

Prada Lucky diduga disiksa berulang kali oleh senior-seniornya selama berhari-hari hingga tewas pada Rabu (6/8/2025). 

Kondisinya yang kritis tidak pernah dilaporkan atasannya kepada keluarga. Penyelidikan atas kasus itu pun masih berlangsung.

Ibu korban, Sepriana Paulina Mirpey, mengungkapkan, anaknya diduga menjadi korban kekerasan oleh sekitar 20 orang seniornya pada akhir Juli 2025.

Sepriana mengetahui hal itu karena Lucky sempat menceritakan peristiwa tersebut beberapa jam sebelum meninggal.

Sepriana pun masih teringat percakapan terakhir dengan anaknya. Ia menuturkan, putranya sempat menelepon dari RSUD Aeramo dalam kondisi sakit parah. Suaranya lemah namun penuh kerinduan.

"Mama, mama, syalom mama, Lucky baik-baik saja. Mama apa kabar? Saya kangen mama. Mama datang Nagekeo ko? Mama bulan depan nanti datang sini pakai pesawat, nanti Lucky booking tiket pesawat," ucap Sepriana menirukan perkataan Lucky dalam percakapan terakhirnya via telepon. 

Disampaikan Sepriana, Lucky dicambuk menggunakan selang oleh senior. Tak tahan dengan kondisi itu, ia sempat mencari pengobatan ke rumah keluarga angkatnya tak jauh dari kompleks batalyon.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved