Istri Belikan Emas untuk Kado Ulang Tahun Ibu Mertua, Suami Ngamuk dan Gugat Cerai Sang Istri

TRIBUN-MEDAN.com -  Sebuah kisah pernikahan yang penuh kejutan datang dari seorang wanita di Tiongkok yang baru-baru ini berbagi cerita mengenai kehidupan rumah tangganya yang setelah ia memberikan hadiah emas untuk ibu mertuanya.

Hadiah tersebut justru menjadi titik balik yang memicu kemarahan suaminya dan berujung pada gugatan cerai.

Dikkutip dari Sanook.com Jumat (8/8/2025), wanita tersebut menceritakan bahwa dirinya berasal dari keluarga yang sangat mendukung pendidikan.

Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan selalu berprestasi. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, ia berhasil masuk ke universitas ternama di Tiongkok dan selama masa kuliahnya, ia juga mendapatkan beberapa beasiswa.

Begitu lulus, ia langsung mendapat pekerjaan dengan gaji yang cukup tinggi di sebuah perusahaan besar.

Setelah bekerja selama dua tahun, wanita tersebut akhirnya menikah dengan kekasih yang telah ia kenal sejak masa kuliah.

Suaminya adalah seorang pria tampan asal kota besar dengan latar belakang keluarga yang sangat mendukung hubungan mereka.

Keduanya memutuskan untuk menikah dan tinggal bersama keluarga suami. Pada awal pernikahan, semuanya berjalan lancar, dan mereka merasa sangat bahagia dengan kehidupan rumah tangga yang baru mereka jalani.

Namun, beberapa waktu setelah menikah, segalanya mulai berubah. Suaminya yang dulunya sangat perhatian dan penyayang mulai menunjukkan perubahan sikap.

Ia merasa tidak nyaman dan sering menunjukkan perasaan inferior terhadap istrinya, terutama setelah ia dipromosikan menjadi kepala departemen perencanaan di perusahaan tempatnya bekerja.

Sementara itu, suaminya masih bekerja di perusahaan kecil dengan posisi yang tidak terlalu tinggi. Hal ini membuat suaminya merasa terpinggirkan dan kurang dihargai.

Suami wanita tersebut sering mengeluh karena penghasilannya lebih kecil dari sang istri.

Merasa kasihan melihat suaminya yang tertekan, sang istri pun berusaha memberikan dukungan dengan mengatakan.

Meskipun begitu, perubahan sikap suami terus berlanjut. Wanita tersebut mencoba menyeimbangkan kehidupannya dengan bekerja keras di luar rumah dan juga mengurus rumah tangga serta keluarga agar suaminya tidak merasa terbebani.

Namun, masalah besar justru datang pada perayaan ulang tahun ibu mertuanya.

Pada suatu akhir pekan, wanita ini membeli hadiah berupa set perhiasan emas untuk ibu mertuanya sebagai tanda penghargaan atas segala kebaikannya selama ini.

Ia juga membayar seluruh biaya makan malam pada acara tersebut. Ibu mertuanya merasa sangat bahagia dan memuji menantunya di depan semua orang, bahkan mengatakan bahwa menantu tersebut sangat baik hati.

Namun, ketika mereka kembali ke rumah setelah makan malam, suasana hati berubah drastis. Suami tiba-tiba menunjuk wajah istrinya dengan marah.

“Apakah kamu memberikan hadiah emas ini untuk pamer? Apakah kamu ingin menunjukkan bahwa kamu punya lebih banyak uang dariku?” ungkapnya.

Sang istri sangat terkejut dengan reaksi suaminya dan tidak menyangka bahwa sebuah hadiah yang diberikan dengan tulus justru membuat masalah besar.

“Aku sudah tidak tahan lagi. Aku rasa kita harus bercerai,” lanjut sang suami.

Istri tersebut tidak bisa menerima kenyataan tersebut karena ia merasa bahwa masalah ini tidak seharusnya sampai menyebabkan perceraian.

Ia juga merasa bahwa uang yang dibelanjakan untuk hadiah tersebut adalah uang bersama mereka berdua, sehingga tidak ada yang salah dengan tindakan itu.

Pada malam itu, sang istri tidak bisa tidur. Ia merasa bingung dan tertekan dengan keputusan suaminya yang tiba-tiba ingin bercerai.

Ketika tengah malam, suami yang sudah terlelap, menerima pesan masuk di ponselnya. Sang istri pun, karena rasa cemas, memberanikan diri membuka pesan tersebut.

Ternyata, pesan itu berasal dari seorang rekan kerja perempuan suaminya yang mengirimkan komentar yang sangat menyakitkan.

“Apa yang kamu lakukan hanya membuatmu malu di depan semua orang,” isi pesan tersebut.

Pesan itu membuat hati sang istri semakin hancur. Ia merasa sangat dikhianati, karena suaminya yang selama ini ia percayai, ternyata berbicara buruk tentang dirinya di belakang.

Hal ini semakin mempengaruhi perasaan wanita tersebut. Ia merasa sakit hati dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun, ia masih mencintai suaminya dan tidak ingin berpisah, meskipun keputusan untuk bercerai tampaknya semakin dekat.

Wanita ini mengaku bahwa meskipun ia merasa terhina, ia masih mencintai suaminya dan sangat mengharapkan perbaikan dalam hubungan mereka.

Keluarga suami, terutama ibu mertua, juga selalu memperlakukannya dengan sangat baik, yang membuatnya semakin bingung tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan