Remaja 14 Tahun Ditembak Mati saat Asyik Bermain Game di Kampus UNM, Pelaku Sempat Kabur

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah malam yang seharusnya diwarnai tawa dan keakraban di University of New Mexico (UNM) berubah menjadi tragedi berdarah.

Seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun harus meregang nyawa setelah ditembak mati saat asyik bermain gim video di dalam asrama.

Insiden mengerikan ini juga menyebabkan dua pria berusia 19 tahun terluka, menyisakan duka dan ketakutan mendalam di kalangan mahasiswa dan staf kampus seperti dikutip dari Mirror, Jumat (1/8/2025).

Baca juga: Daftar Lengkap 36 Nama Kadis/Eselon II Pemko Medan di Bawah Kepimpinan Wali Kota Rico Waas

Baca juga: Daftar Nama 21 Camat se-Kota Medan di Bawah Kepemimpinan Wali Kota Rico Waas

Motif masih Gelap, Kampus Berduka

Polisi menerima laporan penembakan telah terjadi di kawasan Casas del Rio, sebuah kompleks wilayah mahasiswa yang berada dalam kampus UNM.

Saat petugas tiba, mereka menemukan seorang remaja dalam kondisi tak bernyawa dan seorang korban lain mengalami luka-luka tembak yang tidak mengancam nyawa.

Baca juga: DAFTAR Lengkap 48 Nama Pejabat Pemprov Sumut di Masa Gubsu Bobby Nasution dan Wagubsu Surya

Korban dari kasus penembakan itu seorang  remaja 14 tahun dan melukai laki-laki yang berusia 19 tahun.

Menurut pernyataan pihak kepolisiaan insiden tersebut terjadi pada masa orientasi kampus.

Pelaku penembakan, Fuentes berhasil melarikan diri dari kampus, meskipun petugas awalnya menyisir area tersebut.

Namun pihak berwenang atau kepolisian setempat melacak Fuentes ke Valencia County dengan bantuan pembaca plat nomor.

Baca juga: Suami Menangkap Basah Istri Selingkuh selama 5 Tahun, Terbongkar Gara-gara Iklan di Ponsel

Ia berhasil ditangkap sekitar pukul 14.30 waktu setempat saat dia  sedang berada di dalam kendaraan bersama seorang anggota keluarga.

Fuentes dituduh menembaki empat orang yang sedang bermain gim video di kamar asrama kompleks perumahan mahasiswa tersebut.

Akibat dari kasus penembakan membuat pihak kampus mengeluarkan perintah lockdown sementara dan mengevakuasi beberapa mahasiswa baru yang sedang menjalani kegiatan orientasi.

Pihak universitas juga menutup kampus selama berjam-jam.

Kepala polisi menyatakan para penyelidik sedang bekerja untuk menentukan mengapa orang-orang itu ada di sana dan untuk mendapatkan rincian lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Pihak kepolisian mengatakan masih belum jelas apa hubungan tersangka dengan tiga orang lain di ruangan tersebut.