Cerita Nyoman Paul Sempat Tak Kenal Ibu Kandungnya, Usia 2 Tahun Saksikan Ayah Penjarakan Sang Ibu

"Mereka kayak to much party berdua, lost control gitu lah. KDRT juga."

"Ada titik di mana mereka pecah emosi dan nggak bisa nahan lagi (berpisah)," lanjut Paul.

"Adeknya mama yang bawa Paul kabur karena keos, mama dipenjara," tambahnya.

Usianya yang masih sangat kecil itu tak cukup membuat Paul paham dengan kondisi keluarganya.

Sejak saat itu ia bahkan tak mengenal ssok bu kandungnya setelah dibawa kabur oleh sang ayah ke luar negeri.
 
"Ada temen papa yang juga temen mama, sekongkol untuk Paul dibawa ke Bali," kata Paul.

"Dia ke Bali pura-pura dibawa ke rumah tua, ternyata Paul dibawa ke bandara. Akhirnya Paul ikut papa," imbuhnya.
 
Sejak saat itu, Paul hanya mengenal ayahnya dan ikut berpindah ke beberapa negara karena pekerjaan sang ayah.
 
"Sempet tuh enggak tahu mama. Enggak tahu nama mama, enggak tahu muka mama," ujar Paul.
 
Salah satu momen pilu terjadi saat Paul duduk di bangku TK, Paul merasa tidak memiliki seorang ibu saat sedang merayakan hari ibu.
 
"Hari ibu di Shanghai, semua ada ibunya, Paul sama Ibu Jasmine, sus (pengasuh) Jasmine," kenang Paul dengan mata berkaca-kaca.
 
"Ditanya 'nama mamanya siapa?' Terus (jawab) Jasmine. Ngerasa baru ada sense of emotion di sana," lanjutnya.

Setelah lima tahun bersama ayahnya saja, Paul akhirnya dibawa oleh sang ayah untuk bertemu dengan ibunya lagi. Usia Paul saat itu sekitar tujuh tahun.
 
Sementara, ibunya juga mencoba mencari keberadaan mantan suaminya demi bisa bertemu Paul.

Setelah mereka bertemu, terjadi kesepakatan antara orang tuanya.

Ayahnya mengizinkan Paul diasuh dan dibawa ibunya ke Bali.

"Mama nekat cari papa lagi, karena nggak tenang pengin tahu kabar anaknya."

"Mama dipenjara cuma tiga bulan, atau berapa," lanjutnya.

"Mungkin pertemuan itu menjadikan sebuah solusi, papa jadi fokus kerja, mama ajak Paul ke Bali. Karena papa juga merasa nggak bisa meluangkan waktu untuk Paul," Ungkap Paul.

Mengingat kembali momen pertemuan pertamanya dengan ibu kandung, Paul mengaku merasa asing, dia bahkan tidak paham perkataan ibunya karena memang selama bersama ayahnya, Paul tidak pernah belajar bahasa Indonesia. 
 
"Mama nangis banget, dia kayak 'inget mama? Ini mama,'" ungkap Paul.

"Bingung, asing, karena seinget Paul dia ngomongnya bahasa Indonesia walaupun dia bisa bahasa Inggris, (aku) enggak bisa sama sekali bahasa Indonesia," imbuhnya.

Beberapa tahun kemudian ayah Paul datang ke Bali dan memutuskan membangun rumah di sana untuk tempat tinggal Paul.