Sumut Terkini

Warga Deli Serdang yang Blokir Jalan karena Protes Kerusakan Jalan Ditangkap Polisi

Mereka-mereka yang diamankan dianggap orang-orang provokator sehingga ikut dalam pemblokiran jalan.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Polisi  mengamankan beberapa orang warga yang sempat melakukan pemblokiran jalan di pertigaan simpang Aek Pancur Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Kamis (31/7/2025).

Mereka-mereka yang diamankan dianggap orang-orang provokator sehingga ikut dalam pemblokiran jalan.

Karena mengganggu masyarakat umum tenda dan panggung pentas serta kursi-kursi kayu yang mereka buat di tengah jalan dibongkar Kamis sore. 

Informasi yang dihimpun salah satu warga yang diamankan adalah Supriadi Malik alias Leo. Ia merupakan ketua kelompok yang melakukan aksi.

Saat diamankan wajah pria gondrong inipun sempat pucat karena yang mengamankannya adalah anggota Satreskrim Polresta Deli Serdang bertubuh tegap. 

Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Riqki Akbar mengatakan ada 2 orang yang diamankan dalam aksi ini.

Keduanya diamankan sekira pukul 17.15 WIB. Dua orang yang dimaksud yakni Supriadi alias Leo (47) Ketua Kelompok dan Fatimah Sinaga (50) salah satu anggota. 

"Mereka diamankan dikarenakan memasang tenda dan pentas yang menghambat atau terputusnya akses jalan masyarakat. Unras dimulai pukul 09.00 dengan memasang panggung dan tenda di jalan dan berorasi dengan jumlah massa kurang lebih 300 orang," ujar Riqki. 

Setelah diamankan kedua orang tersebut langsung dibawa ke Polresta Deli Serdang. Setelah tenda dan pentas dibongkar akses jalan warga pun kembali normal.

Sebelumnya warga harus keliling jauh berputar untuk bisa melintas di kawasan ini. 

Sebelumnya Aksi pemblokiran jalan yang dilakukan warga di pertigaan simpang Aek Pancur Desa Bangun Rejo dilakukan oleh 4 warga desa di Kecamatan Tanjung Morawa.

Selain warga Desa Bangun Rejo, warga Desa Tanjung Morawa A, Desa Aek Pancur dan Dagang Krawan. 

Selain buat tenda dan pentas warga juga  memalangkan kursi kursi kayu di tengah jalan. Satu unit kendaraan pun tidak bisa melintasi titik yang diblokir.

Setiap pengendara harus berputar jauh apabila ingin melintas di kawasan ini khususnya pengguna mobil. 

Awalnya aksi yang dilakukan ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Polisi sempat meminta agar warga tidak melakukan hal ini dengan alasan supaya tidak mengganggu warga lainnya. 

Namun pada saat itu dijawab apa yang dilakukan ini malah sesuai keinginan warga. Karena hal ini polisi pun kemudian hanya melakukan  pemantauan dengan duduk santai di warung atau alfamart di dekat lokasi pagi hari. 

Saat diwawancari Supriadi Malik yang diwawancarai mengaku aksi yang mereka lakukan ini merupakan aksi ke tiga kalinya.

Selain diikuti warga Desa Bangun Rejo juga diikuti warga Desa Tanjung Morawa A, Dagang Krawan dan Aek Pancur.

Semuanya mau melakukannya karena jenuh dengan janji-janji akan perbaikan yang disampaikan Pemkab. 

"Kalau hari ini diaspal baru kami angkat kaki dari sini. Kami bongkar hari ini juga tenda dan pentas ini kalau hari ini diaspal.

Sudah capek kami dijanji-janjikan tapi nggak juga direalisasikan. Kata siapa ada masyarakat yang ngeluh karena aksi pemblokiran ini malah ya memang seperti ini kemauan masyarakat karena semua minta supaya cepat diaspal dan diperbaiki," ujar Supriadi Malik yang akrab disapa Leo. 

Leo masih mengingat rincian aksi yang pernah mereka lakukan. Untuk yang pertama dilakukan 9 Januari 2025.

Saat itu setelah dilakukan aksi pemblokiran dijanjikan Dinas Sumber Daya Air Binar Marga dan Bina Kontruksi Deli Serdang pengerjaan perbaikan akan dilakukan pertengahan Februari. Karena tidak ada tanda-tanda untuk aksi yang kedua dilakukan 15 April. 

"Saat itu pakai hitam diatas putih pun bermaterai dan diteken sama Sekdis SDABMBK. Disaksikan mulai dari Kapolsek, Danramil, Sekcam sama tiga Kepala Desa. Disampaikan akan dimainkan di pertengahan Juli tapi hasilnya sekarang nggak juga. Pernah juga sebelum itu dijanjikan setelah lebaran ya hasilnya pun sama aja," kata Leo. 

Beragam aktivitas dilakukan warga ketika melakukan pemblokiran jalan. Di tempat ini mereka menghibur diri dengan berkaraoke dengan soundsyestem besar. Selain nyanyi warga juga bercengkrama hingga makan nasi bungkus bersama.

Pantauan www.tribun-medan.com banyak warga yang juga sempat merayu untuk jalan bisa dibukakan.

Namun karena sudah ada kesepakatan banyak warga jalan pun tetap dilakukan pemblokiran.

Menanggapi hal ini, pihak Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi Deli Serdang menyebut saat ini tahapan proses pengerjaan memang sudah dilakukan.

Karena itu saat ini sudah dimulai dari pengerjaan penimbunan jalan yang berlubang dengan pecahan batu.

Disebut sebelum dilakukan pengaspalan ada lebih dahulu dilakukan tahapan  

"Sudah dimulai tapi masih demon juga. Itu bukan dari pihak desa yang demon karena pihak desa sudah tau itu akan dikerjakan. Pengaspalan kalau setelah selesai persiapan lapangannya," kata Kadis SDABMBK Deli Serdang, Janso Sipahutar.

(dra/tribun-medan.com). 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved