TERKUAK Penyebab Arah CCTV Arya Daru dan Penjaga Kos Berubah, Ternyata Permintaan Istri Diplomat

TRIBUN-MEDAN.COM – Terkuak penyebab arah CCTV saat Diplomat Arya Daru buang sampah dan penjaga kos Siswanto buka kamar berubah.

Adapun dua arah atau sudut rekaman CCTV di kosan Arya Daru yang beredar mulai terungkap.

Ternyata ada permintaan istri diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri kepada penjaga kos, Siswanto untuk mengubah arah CCTV.

Permintaan itu disampaikan Meta Ayu ketika Arya Daru Pangayunan tak bisa dihubungi.

Kini satu per satu teka-teki dalam kasus kematian Daru mulai terkuak.

Satu hal yang menjadi pertanyaan banyak orang yakni soal CCTV (Closed Circuit Television) di kosan Gondia Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Ada dua arah atau sudut rekaman CCTV yang beredar.

Pertama ketika Daru buang sampah dan penjaga kos, Siswanto.

Dalam rekaman tampak CCTV mengarah ke bagian depan atau lorong kamar.

Sedangkan video kedua, saat Siswanto membuka pintu, kamera mengarah ke kamar Daru.

Baca juga: IBU TIRI Kesal Farel Prayoga Bongkar Aib Keluarga, Siti Mujayanah Bantah Sering Menyiksa: Pulang Nak

"Kok ada CCTV yang spotnya berbeda, di kosan," kata Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam.

Choirul merupakan aktivis di Humas Rights Working Group (HRWG). Di Kompolnas ia menjabat sebagai Komisioner Pengkajian dan Penelitian.

Dia juga merupakan seorang advokat. Ia Sarjana Hukum dari Universitas Brawijaya. Selain itu Choirul Anam juga menempuh pelatihan Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional di Jakarta, Geneva dan New Zealand.

Menurutnya, perbedaan arah CCTV di kosan memang hasil kerjasama antara istri Daru, Meta Ayu Puspitantri dengan pemilik Gondia Guesthouse dan penjaga kos, Siswanto.

"Di kosan itu memang ada komunikasi antara istri sama pemilik kos, dibantu penjaga kos agar waktu membuka (pintu) itu CCTV-nya spotnya diubah," katanya.

Baca juga: SEPAK TERJANG Kwik Kian Gie Meninggal Dunia pada Usia 90 Tahun: Mantan Intel Indonesia di Belanda