Berita Viral

SEPAK TERJANG Kwik Kian Gie Meninggal Dunia pada Usia 90 Tahun: Mantan Intel Indonesia di Belanda

Kwik Kian Gie, seorang ekonom senior dan mantan Menteri Koordinator Ekonomi Indonesia, telah meninggal dunia pada usia 90 tahun

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN/DANY PERMANA
MENINGGAL DUNIA - Sosok Kwik Kian Gie, seorang ekonom senior dan mantan Menteri Koordinator Ekonomi Indonesia, meninggal dunia pada usia 90 tahun, Senin (28/7/2025) malam. 

Di hari tertentu, terutama Minggu, melalui radio disiarkan langsung dari Irian Barat penyampaian pesan oleh tentara Belanda yang ada di sana kepada keluarganya, terutama orang tua atau anak-istri mereka di Belanda.

“Kebanyakan mengirim salam dari tempat mereka berada, misalnya, ‘Hallo Papa dan Mama, ini Kolonel Jansen memberi salam dari Fakfak, saya baik-baik saja’. Pesan seperti ini saya rekam dan teruskan ke Jakarta,” kenang Kwik.

Dari informasi itu, TNI mengetahui kalau di Fakfak misalnya, ada seorang kolonel yang berarti ada kekuatan tentara sebanyak sekian orang.

Dengan demikian, perubahan-perubahan peta penguasaan oleh tentara Belanda di Irian Barat yang berubah-ubah dapat diikuti, yang sangat penting untuk menerjunkan TNI di tempat-tempat yang tak ada tentara Belanda-nya.

Baca juga: Perjalanan Karier Kwik Kian Gie, Ekonom Senior Meninggal Dunia

Jenazah Kwik Kian Gie disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025). Suasana Rumah Duka Sentosa berjejer sejumlah karangan bunga berisi ucapan belasungkawa. Salah satu karangan bunga dari mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono. (Kolase Tribun Medan/Istimewa)
Jenazah Kwik Kian Gie disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025). Suasana Rumah Duka Sentosa berjejer sejumlah karangan bunga berisi ucapan belasungkawa. Salah satu karangan bunga dari mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono. (Kolase Tribun Medan/Istimewa) 

Aktivitas intelnya terendus Belanda

Lambat laun, kegiatan intelijen Kwik tercium oleh intel Belanda.

Indikasi itu terlihat ketika suatu hari istri Kwik yang orang Belanda, Edith Johanna de Wit, ditelepon orang tak dikenal.

Sang penelepon menanyakan, apakah Kwik menggunakan mesin tik merek Triumph.

Dengan lugu, istrinya menjawab “iya”.

“Saya memang menggunakan merek itu yang diwarisi dari kakak saya, Tik Tjiauw,” tulis Kwik.

Kwik menyimpulkan, semua surat yang dikirim ke atase militer di Bonn disadap dan dianalisis.

Intel Belanda berhasil mengenali kalau Kwik menulis menggunakan mesin tik merek Triumph.

“Mereka membuka surat saya atau membacanya dengan x-ray, sehingga dengan mudah mendapatkan nomor telepon di rumah,” ucap Kwik.

Setelah kejadian itu, Kwik berdiskusi dengan Samadikun.

Lalu diputuskan, pengiriman surat selanjutnya dilakukan dari Antwerp, Belgia.

“Saya mengirimkan surat naik kereta api ke Antwerp, lalu memasukkan surat dalam kotak pos di Stasiun Antwerp dan langsung pulang,” tutur Kwik.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved