Sumut Terkini
Viral Siswi MTS di Labusel Berhenti Sekolah karena Tak Mampu Bayar Uang Rekreasi, Ini Kata Kemenag
Seorang siswi di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Yayasan Pendidikan Darul Muhsinin labusel berhenti sekolah.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang siswi di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Yayasan Pendidikan Darul Muhsinin Labuhan Batu Selatan (Labusel) diduga berhenti sekolah karena tak sanggup bayar uang rekreasi viral di sosial media.
Pantauan Tribun Medan, dari Instagram Lambe turah @lambe_turah, siswi tersebut bernama Intan Mutiara. Awal mulanya ia ditanyai seorang bapak-bapak kenapa Intan bekerja.
Namun dalam video itu Intan menjawab, ia berhenti sekolah karena ditagih bayar uang rekreasi. Padahal dirinya sendiri tidak ikut rekreasi. Uang rekreasi itu diketahui sebesar Rp 350 ribu.
"Uang itu untuk perpisahan jalan-jalan. Ikut ga ikut tetap bayar. Saya tidak ikut, mamak saya gak mampu. Tapi tetap dipaksa bayar 300 ribu saya baru ini kerja di sini," jelas Intan dalam video itu.
Namun tak beberapa lama, Intan membuat klarifikasi bahwa video viral itu adalah hoaks.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Saya Intan Mutiara, ingin meminta maaf atas berita yang kemarin. Saya minta maaf kepada Yayasan Pendidikan Darul Muhsinin. Dan berita tersebar kemarin itu hoaks. Pada hari kamis datang seorang bapak-bapak menanyakan kepada saya kenapa tidak sekolah. Saya bekerja karena mau membantu ibuku bukan karena mau bayar uang rekreasi. Tapi memang saya tidak ingin sekolah lagi,"jelasnya.
Di waktu yang bersamaaan, Sekolah tersebut pun membuat klarifikasi bahwa berita itu adalah hoks.
"Kami dari Yayasan Pendidikan Darul Muhsinin menegaskan bahwa berita yang sebar itu hoaks. Saya juga mengimbau jangan cepat percaya. Dan saya sebagai guru itu adalah rekayasa yang ditambah tambah oknum. tolong jangan secepat itu percaya dan saya merasa keberatan dengan berita itu," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Penanggungjawab Umum, Humas, dan Informasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara, Imam Mukhair, mengatakan sudah mengetahui informasi tersebut
Dikatakannya, pihaknya sudah menyurati Kemenag Labusel untuk mengetahui duduk perkara pasti kasus tersebut.
“Belum kita ketahui duduk perkaranya. Yang pasti kita sudah membuat permintaan jawaban tertulis terkait vidoe itu jadi surat resminya sudah kita layangkan ke Kemenag Labusel,”ucapnya.
Imam bilang, hari ini, Kemenag Labusel bersama KPAI juga melakukan mediasi. Namun, belum dirinci soal hasil mediasi tersebut.
“Jadi tadi mereka sudah mediasi atau diskusilah. Jadi sekarang mereka menyusun jawabannya," jelasnya.
Disinggung, jika hasil mediasi itu pihak sekolah dinyatakan bersalah, apakah ada sanksi untuk pihak sekolah, ia belum bisa menjawabnya.
“Kita belum bisa ke sana (soal sanksi bila sekolah salah) karena harus tahu duduk perkara dulu,” jelasnya.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Seorang-siswi-di-Madrasah-Tsanawiyah-berhenti-sekolah.jpg)