Sumut Terkini

Tim Asesor UNESCO Kunjungi Silahisabungan, PPRS Indonesia Harap Geopark Danau Toba Raih Kartu Hijau

Kedatangannya itu pun disambut oleh Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala di Hotel Sidebang Kecamatan Siilahisabungan, Kamis (24/7/2025).

TRIBUN MEDAN/ALVI
Dua asesor UNESCO mendatangi Kecamatan Siilahisabungan Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Kedatangannya itu pun disambut oleh DPP PPRS Indonesia (Parsada Pomparan Raja Siilahisabungan Seluruh Indonesia) di Hotel Sidebang Kecamatan Siilahisabungan, Kamis (24/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIILAHISABUNGAN- Dua asesor UNESCO mendatangi Kecamatan Siilahisabungan Kabupaten Dairi Sumatera Utara.

Kedatangannya itu pun disambut oleh Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala di Hotel Sidebang Kecamatan Siilahisabungan, Kamis (24/7/2025).

Kedatangan mereka pun turut disambut Ketua Umum DPP PPRS Indonesia (Parsada Pomparan Raja Siilahisabungan Seluruh Indonesia), Martua Situngkir serta para tokoh lainnya.

Disana, 2 asesor yang berasal dari Negara Portugal, Prof Jose Brilha dan Jeon Youngmun dari Korea Selatan langsung melihat ulos dari Siilahisabungan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Dairi, Durung Charles Lamhot Bantjin juga memperkenalkan hasil olahan bawang merah yang merupakan hasil pertanian di Kecamatan Siilahisabungan.

Dalam sesi wawancara, Martua Situngkir mengatakan kehadiran Geopark Danau Toba ini akan berdampak pada sektor pariwisata di Danau Toba khususnya di Kabupaten Dairi.

"Dengan mengembangkan destinasi pariwisata mendunia, maka akan menambah pendapatan daerah, sehingga pendapatan negara juga akan menambah pendapatan masyarakat, " ujarnya.

Adapun penilaian dari para asesor itu tak hanya dari keindahan alam saja. Melainkan sektor pertanian dan juga hasil kebudayaan seperti ulos dan sebagainya.

"Mereka melihat bagaimana cara bertanam, bagaimana produksi pertanian, dan melihat bagaimana cara memproduksi Ulos, " terangnya.

Pihaknya pun akan bekerjasama dengan pemerintah dan warga, untuk meningkatkan sektor pariwisata, sehingga mendapat kartu hijau dari UNESCO.

"Kita harapkan yang awalnya dari kartu kuning, menjadi kartu hijau. Jangan pula menjadi kartu merah. Sehingga tadi kami bersama pemkab dan masyarakat, untuk meningkatkan pariwisata ini," pintanya.

Sementara itu, Marianida Saragih selaku pendiri Diandra Ulos pun menyebut kehadiran Geopark akan memberikan dampak bagi para partolun (pengrajin Ulos), dan memperkenalkan Ulos ke mancanegara.

"Ini adalah satu nilai budaya yang sangat tinggi nilainya. Jadi jika ini bekerjasama dengan peemkab, bekerjasama dengan Geopark, bekerjasama dengan Pemprov, mungkin ini bisa ditingkatkan. Supaya tidak hilang nilai sejarahnya, " katanya.

(Cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved