Medan Terkini
Harga Sejumlah Bahan Pokok di Medan Naik di Bulan Juli, Ini Pemicunya
Sejumlah harga bahan pokok di Kota Medan mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Sejumlah harga bahan pokok di Kota Medan mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.
Komoditas seperti minyak goreng curah, cabai rawit, telur ayam, hingga daging ayam tercatat naik, dipicu oleh berbagai faktor mulai dari fluktuasi harga bahan baku hingga persoalan pasokan.
Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Gunawan Benjamin, mengungkapkan bahwa kenaikan harga minyak goreng curah didorong oleh naiknya harga minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil) secara global.
"Harga CPO dunia sepanjang Juli naik dari kisaran 4.000-an ringgit per ton menjadi 4.328 ringgit per ton. Ini berdampak pada kenaikan harga minyak goreng curah di pasar domestik," ujar Gunawan, Rabu (24/7/2025).
Gunawan mencatat, saat ini harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional Kota Medan telah menembus Rp18.000 per kilogram, naik sekitar Rp250 hingga Rp500 dibanding pekan sebelumnya. Kenaikan ini juga tak lepas dari meningkatnya permintaan ekspor CPO ke India.
Tak hanya minyak goreng, harga cabai rawit juga ikut melambung. Gunawan menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit lebih disebabkan oleh gangguan pasokan di tingkat petani.
"Harga cabai rawit sempat anjlok di bawah Rp20 ribu per kilogram. Saat itu, harga jualnya hanya cukup untuk menutup biaya panen. Produktivitas buruh panen hanya 8-12 kilogram per hari, sementara upah harian buruh mencapai Rp100 ribu," jelasnya.
Ia menyebut, idealnya harga cabai rawit di tingkat pedagang berada di kisaran Rp29 ribu hingga Rp33 ribu per kilogram agar petani tetap mendapatkan keuntungan. Kenaikan harga ini baru terasa dalam sepekan terakhir.
Sementara itu, harga telur ayam dan daging ayam juga ikut naik. Telur ayam naik sekitar Rp100 hingga Rp150 per butir, usai sebelumnya sempat turun jelang Idul Fitri pada Maret lalu. Gunawan menduga kenaikan ini bisa jadi karena berkurangnya pasokan setelah harga bertahan rendah dalam waktu lama.
Adapun harga daging ayam yang lebih tinggi di bulan Juli dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat, sedangkan pasokan cenderung menurun.
Selain itu, harga beras juga mengalami lonjakan yang cukup tajam. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga gabah di tingkat petani.
Gunawan menambahkan, bantuan sosial seperti bantuan tunai dan pangan juga ikut mendorong pemulihan harga sejumlah komoditas di tengah masyarakat.
"Kendati begitu, sebagian besar kenaikan harga saat ini lebih disebabkan oleh perubahan pada sisi pasokan, bukan semata-mata oleh permintaan," tutupnya.
Di pasar tradisional Kampung Lalang, pedagang bahan pokok, Riski, mengungkapkan bahwa harga sejumlah komoditas memang mengalami kenaikan.
"Cabai rawit, ayam potong, dan bawang merah sudah naik beberapa hari ini. Tapi cabai merah sama tomat malah turun. Cabai merah dari tiga bulan terakhir memang terus rendah harganya," kata Riski.
(cr26/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Rekti Yoewono Berbagi Wawasan soal Membangun Sound di Soundrenaline Sana Sini di Medan |
|
|---|
| Kondisi Terkini Mahasiswa UNIKA yang Ditemukan Bersimbah Darah di Kuburan Pamannya, Sempat Koma |
|
|---|
| Ratusan Karyawan KG Group di Medan Ikuti Senam Aerobik, Tutup KG CUP 2025 |
|
|---|
| Berita Foto: Polrestabes Medan Ungkap Kasus Pembakaran Rumah Hakim PN Medan Khamozaro Waruwu |
|
|---|
| Warga Pancurbatu Tewas setelah Dituduh Curi Uang Rp 2,3 Juta, Istri Sebut Korban Sempat Dijemput |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Suasana-pedagang-di-Pasar-Tradisional-Kampung-Lalang-Medan-_1.jpg)