Berita Viral

FAKTA BARU Kematian Diplomat Arya Daru, Sebelum Tewas Terekam CCTV Ada di Roftop Kemenlu Malam Hari

Polda Metro Jaya menemukan fakta baru terkait kematian diplomat Arya Daru Pangayuna. 

istimewa
Fakta baru diungkap oleh polisi terkait kasus tewasnya diplomat muda kemlu, Arya Daru Pangayunan, yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terlilit lakban kuning di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Foto tangkapan layar CCTV yang merekam gerak-gerik diplomat Kemlu di kos sebelum ditemukan tewas. (Istimewa) 

"Begini ya, saya tuh melihat bahwa polisi sudah kurang apa coba? Sudah melakukan permintaan visum dalam, sudah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap organ dalam, yang mungkin belum selesai. Itu saya bisa mengerti demikian," ujarnya.

Juga kata Adrianus polisi sudah melakukan pemeriksaan digital forensik.

"Sudah pula mewawancara sekian banyak orang, melakukan pemeriksaan atau gelar TKP selama empat kali untuk satu lokasi yang segitu kecil dan tidak ada orang lain yang melakukan kontaminasi terhadap TKP tersebut. Maka apa sulitnya mengungkap kasus ini,: kata Adrianus.

Adrianus menduga bahwa sebetulnya 80 persen penyebab dan motif kematian korban sudah diketahui polisi.

"Tinggal kemudian, ada satu dua hal yang masih perlu di cross check lah gitu ya. Nah, itu yang kemudian masih menunggu tadi. Tapi sebetulnya kesimpulannya sudah diketahui oleh kepolisian. Jadi menurut saya apa yang dilakukan oleh Kompolnas pada pada satu sisi memperkuat sebetulnya arah dari penyelidikan polisi," kata Adrianus.

Menurutnya berdasarkan data yang diungkapkan polisi, diduga kuat korban mengalami henti napas sehingga tidak mendapatkan suplai oksigen, sebagai penyebab kematiannya.

Hal itu, kata dia, akibat kepala dan wajah korban terlilit lakban sampai leher saat ditemukan sesuai rilis kepolisian .

Namun yang perlu didalami kata Adrianus yang dikenal sebagai pakar di bidang kriminologi dan kepolisian itu, adalah motif kematian korban.

Adrianus mengatakan dalam kasus kematian diplomat Arya Daru ada 3 kemungkinan teori sebagai motif kematiannya.

"Bagi saya selama ini ada tiga teori yang dibicarakan di berbagai kalangan di kasus ini. Pertama teori pembunuhan. Itu kelihatannya sudah lama gugur. Mengingat tidak ada indikasi adanya orang yang break-in, yang masuk ataupun keluar kamar korban tanpa diketahui," kata Adrianus  dalam tayangan di akun YouTube SINDOnews TV, Rabu (23/7/2025).

"Dengan kata lain, tidak ada pihak kedua yang menjadi pelakunya," tambah Adrianus yang merupakan  mantan Komisioner Kompolnas dan Ombudsman RI.

Dengan begitu, kata Adrianus, ia menilai kemungkinan Arya Daru dibunuh mesti dikesampingkan. 

"Lalu yang kedua, kemudian teori bunuh diri. Saya termasuk sebagai orang yang mendorong teori ini. Tapi itu pun juga ada kelemahannya. Karena yang namanya self-asphyxiation atau membuat menghentikan jalan nafas sendiri itu adalah bunuh diri yang terlalu menyakitkan," ujarnya.

Karena kata Adrianus ada cara lain yang lebih mudah, misalnya dengan cara minum obat obat tidur.

"Tapi juga apakah hal itu ada? Apakah ada obat-obat itu dekat dengan korban kita enggak tahu. Karena polisi tidak merilis. Dengan kata lain teori ini ada kelemahan," kata Adrianus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved