Berita Nasional

Prabowo Murka Beras Oplosan Bikin Rakyat Rugi Rp 100 T: Menteri Keuangan Setengah Mati Cari Uang

Kasus beras oplosan yang terjadi saat ini adalah beras premium dicampur dengan beras bermutu jelek

Tangkap layar kanal YouTube KompasTV
PRABOWO TEMUI JOKOWI - Presiden Prabowo Subianto saat berada di kediaman Joko Widodo di Jalan Kutai Utara Nomor 1, Kelurahan Sumber, Kota Solo, Minggu (20/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Murka beras oplosan bikin rakyat rugi Rp100 triliun, Prabowo Subianto ancam para pengusaha yang menipu.

Kasus beras oplosan masih jadi perhatian Presiden Prabowo Subianto.

Kasus beras oplosan yang terjadi saat ini adalah beras premium dicampur dengan beras bermutu jelek namun dijual dan diklaim dengan harga premium.

Selain beras oplosan, ada juga beras kualitas jelek namun diklaim sebagai beras premium

Praktik penipuan beras juga diungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Presiden Prabowo pun menanggapi serius kasus beras oplosan yang merugikan negara hingga Rp 100 triliun setiap tahun ini.

Menurutnya, praktik itu hanya menguntungkan empat sampai lima kelompok usaha.

"Saya minta Jaksa Agung sama Kapolri, usut dan tindak. Ini pidana. Dan saya dapat laporan, kerugian yang dialami oleh ekonomi Indonesia, kerugian oleh bangsa Indonesia, adalah Rp100 triliun tiap tahun," ujar Prabowo dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/7/2025).

Ia menyinggung upaya pemerintah yang bersusah payah mencari pemasukan negara, sementara kerugian dari praktik beras oplosan justru sangat besar.

"Menteri Keuangan, (padahal) kita setengah mati cari uang. Setengah mati. (Dari) pajak ini-lah, biaya cukai ini-lah, dan sebagainya. Rp 100 triliun kita rugi tiap tahun, dinikmati oleh hanya 4-5 kelompok usaha, saudara-saudara," ucap Prabowo.

Ia menyebut tindakan itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat.

Menurutnya, oplos beras juga membuat Indonesia sulit bangkit.

"Saya tidak terima. Saya disumpah di depan rakyat untuk memegang teguh undang-undang dasar. Dan menjalankan segala perundang-undangan dan peraturan yang berlaku," tegasnya.

Prabowo menginstruksikan aparat penegak hukum segera bertindak.

"Saya perintahkan Kapolri dan Jakarta Agung, usut! Tindak! Kalau mereka kembalikan Rp 100 triliun itu oke. Kalau tidak, kita sita itu, penggiling-penggiling padi yang brengsek itu," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved