Sumut Terkini

Revalidasi Dimulai, UNESCO Kunjungi 16 Geosite di Kawasan Danau Toba

Tujuan kunjungan itu untuk melakukan revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark tahun 2025. 

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
Youtube Hutama Karya
Salah satu sisi keindahaan Danau Toba. Hari ini, pihak Unesco akan mulai melakukan revalidasi terhadapa Danau Toba, Senin (21/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Tim penilai (asesor) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, (Unesco) Global Geopark tiba di Kawasan Danau Toba, Senin (21/7/2025) hari ini.

Tujuan kunjungan itu untuk melakukan revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark tahun 2025. 

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Kadisbudparekraf) Sumut, Yudha Pratiwi mengatakan, hanya ada dua orang tim asesor yang datang. Mereka di Danau Toba selama empat hari ke depan.

Dikatakan Yudha, dua orang tim asesor itu berasal dari Portugal dan Korea. Mereka akan melakukan penilaian terhadap 16 geosite pada tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba

"Penilaian revalidasi Danau Toba akan mulai berlangsung mulai hari ini Senin hingga Kamis (21-25/7/2025) mendatang. Hanya ada dua orang tim asesor yang berkunjung dan saat ini kita lagi menunggu kedatangan mereka di Bandara Silangit," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan hari ini.

Dijelaskannya, untuk hari pertama ini belum ada kegiatan penilaian. Masih penyambutan dua tim asesor tersebut.

"Saat ini kami sedang menunggu dan akan melakukan penyambutan, kemudian membawa mereka makan siang dan menuju hotel tempat mereka menginap. Belum ada agenda apapun hari ini selain penyambutan," ucapnya.

Menurutnya pada saat penilaian dilakukan, tidak ada dilakukan diskusi apapun dengan pihak asesor. Sebab, mereka hanya melakukan penilaian.

"Besok itu akan mulai dilakukan penilaian. Ada 16 geosite di 7 kabupaten kawasan Danau Toba yang akan dikunjungi mereka. Masing masing asesor akan mengunjungi dua geosite di kabupaten yang berbeda," tuturnya.
 
Disinggung saat ini, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terus terjadi di sekitaran Danau Toba yang akan menghalangi penilaian, Yudha mengakui hal itu.

"Betul nanti dalam kunjungan asesor itu, kita pasti akan melewati area-area Karhutla. Namun saat ini memang musim kemarau, dan selama penilaian berlangsung kita sudah minta pihak BPBD untuk menjaga titik titik rawa Karhutla di kawasan Danau Toba," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengaku ada beberapa titik air di Danau Toba mengkeruh. Namun sejauh ini pihaknya masih menyelidiki apa penyebab air tersebut keruh.

"Dalam area kunjungan asesor itu juga kita akan melewati satu titik air keruh di kawasan Danau Toba, mudah-mudahan tidak jadi pengurangan penilaian dari pihak Unesco. Karena, sejauh ini kami juga masih menyelidiki penyebab air keruh di kawasan Danau Toba itu," ucapnya.

Meski ada beberapa kendala, Yudha optimis Danau Toba akan kembalu mendapatkan greencard.

"Optimis karena memang sejak beberapa hari lalu dan malam tadi kita sudah melakukan pemantapan strategi agar Danau Toba kembali mendapatkan Greencard," jelasnya. 

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Threads dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved