Sumut Terkini

Respons Gubsu Bobby Nasution terkait Karhutla yang Hanguskan 1804,95 Hektare Lahan

Gubernur Sumut Bobby Nasution melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kebakaran hutan di Sumut khususnya wilayah Danau Toba dan sekitarnya.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
MODIFIKASI CUACA: Gubernur Sumut Bobby Nasution saat diwawancarai di Kantor Pemprov Sumut, Jumat (18/7/2025). Bobby akan melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi karhutla di Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumut Bobby Nasution melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kebakaran hutan di Sumut khususnya wilayah Danau Toba dan sekitarnya.

Dikatakan Bobby Nasution, untuk mengantisipasi kebakaran hutan, pihaknya akan melakukan modifikasi cuaca.

Sebab, saat ini Sumut memasuki musim kemarau.

Menurutnya, pihaknya akan memodifikasi cuaca dengan curah hujan yang dibawa 30 milimeter.

"Kita lagi, akan upayakan dengan modifikasi cuaca karena di daerah kawasan danau toba sudah masuk kemarau dan curah hujan dibawa 30 milimeter," ucapnya, Jumat (18/7/2025).

Namun pengajuan rekayasa cuaca ini harus melewati proses yang cukup panjang. 

Saat ini pihaknya harus menunggu beberapa kabupaten untuk mengusulkan hal yang serupa.

 "jadi kita lagi mengajukan rekayasa cuaca cuma kita yg mengajukan lagi nunggu surat beberapa kabupaten untuk mengusulkan hal serupa," ucapnya. 

Bobby mengatakan, faktor kebakaran hutan ini karena Sumut memasuki musim kemarau. 

"Penyebab utama kebakaran hutan, kemarau. Selain itu, kebiasaan warga kemarin kita sampaikan kepada bupati sosialisasi ke masyarakat pembukaan lahan jangan metode pembakaran," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut Togap Simangunsong mengatakan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumut menghanguskan 1804,95 hekatere lahan. Kebakaran itu terjadi sebanyak 80 kali terhitung sejak 1 Januari- 13 Juli 2025. 

Dijelaskan Togap, akibat karhutla itu, mengganggu aktivitas pariwisata, merusak keanekaragaman hayati, dan menurunkan kualitas udara.

Untuk itu, kata Togap, pihaknya meminta seluruh pemerintah kab/kota bersinergi melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Danau Toba. 

"Dalam beberapa bulan ini, laporan Karhutla terus mengancam keberlanjutan kawasan, merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan menurunkan kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat," ucapnya dalam keterangan tertulis yang dilihat, Jumat(18/7/2025).

Dikatakannya, kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, yang memiliki nilai ekologis, geologis, dan budaya yang sangat tinggi. 

"Meski begitu, kawasan ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembakaran lahan baik secara sengaja maupun tidak sengaja," ucapnya.

Togap mengatakan, sejumlah langkah untuk penanganan Karhutla akan terus dilakukan. 

"Seperti patroli terpadu, pemetaan daerah rawan, penyuluhan kepada masyarakat, melibatkan tokoh adat dan agama dalam kampanye pembakaran lahan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuahta Ramajaya Saragih melaporkan, dari bulan Januari-Juli ada 80 kejadian Karhutla. 

"Dari 80 kejadian tersebut, tercatat 40 kejadian berada di wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yang meliputi wilayah tujuh kabupaten. Sementara 40 kejadian lagi berada di luar wilayah KSPN, yang meliputi 14 kabupaten/kota," tuturnya.

Dirincikan Tuahta, data Karhutla di luar KSN Danau Toba seperti Kabupaten Tapanuli Tengah ada 10 kejadian, Padanglawas Utara ads 7 kejadian, Sibolga ada 5 kejadian, Langkat ada 4 kejadian. Labuhanbatu Utara ada 2 kejadian.

Lalu, di Nias Utara ada 2 kejadian, Padanglawas ada 2 kejadian, Tapanuli Selatan ada 2 kejadian, Batubara ada 1 kejadian, Deliserdang ada1 kejadian, Mandailing Natal ada 1 kejadian, Nias Barat 1 kejadian, Sergai 1kejadian, dan Kota Padangsidimpuan 1 kejadian.

Sedangkan Karhutla yang terjadi di wilayah KSPN meliputi Kabupaten Samosir terjadi sebanyak 12 kejadian, Toba 9 kejadian, Karo 8 kejadian, Simalungun 4 kejadian, Humbanghasundutan 3 kejadian, Tapanuli Utara 2 kejadian, dan Dairi 3 kejadian.

(cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved