Berita Viral
PILU Guru Lulus PPPK Tak Kunjung Ditempatkan di Jateng, Kini Jualan Cilok dan Tukang Parkir
Pilu nasib guru lulus seleksi PPPK tapi tak kunjung ditempatkan di Jawa Tengah dan kini beralih profesi jadi jualan cilok hingga tukang parkir
TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu nasib guru lulus seleksi PPPK tapi tak kunjung ditempatkan di Jawa Tengah dan kini jualan cilok hingga tukang parkir.
Nasib guru lulus PPPK yang tak kunjung ditempatkan kini beralih profesi.
Daripada menganggur, para guru yang diterima menjadi PPPK ini pun menjadi penjual cilok hingga tukang parkir.
Sebanyak 1.411 guru prioritas swasta, yang kini dikenal sebagai R1D, di Jawa Tengah (Jateng) telah mengalami penantian selama empat tahun tanpa penempatan setelah lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021.
Rina Dewi Astuti (41), salah satu perwakilan guru asal Boyolali, menceritakan dampak dari ketidakpastian nasib mereka.
Beberapa rekan guru terpaksa beralih profesi menjadi tukang parkir atau pedagang cilok setelah dikeluarkan dari sekolah tempat mereka mengajar.
Baca juga: Dosen yang Bunuh Suami di Medan Divonis 18 Tahun Penjara, Tiromsi Sitanggang akan Ajukan Banding
"Teman-teman kami sampai jadi tukang parkir, jualan cilok.
Ada yang dari 2021 dikeluarkan dari sekolah (swasta tempat mengajar) karena ketahuan mendaftar seleksi PPPK," ungkap Rina usai audiensi dengan Komisi E DPRD Jawa Tengah, Kamis (17/7/2025).
Kondisi ini diperparah dengan minimnya sekolah swasta yang bersedia menerima mereka yang telah dinyatakan lulus seleksi PPPK 2021.
Rina mengungkapkan bahwa hanya sekolah swasta dengan jumlah murid sedikit dan yang kurang menyejahterakan guru yang bersedia menerima mereka.
"Jangan tanya gaji, gajinya ya pasti, jangankan UMK. Pasti ratusan ribu," keluhnya.
Rina berharap agar pemerintah daerah, khususnya Gubernur Jateng, dapat segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah ini.
Ia menekankan pentingnya kejelasan nasib mereka setelah menunggu selama empat tahun.
"Tolonglah bantuannya kepada Pak Gubernur, instansi terkait untuk memang komit membantu kami guru P1 yang sudah 4 tahun menunggu kejelasan nasib kami," harapnya.
Sebagian besar dari para guru ini berusia 40-50 tahun dengan pengalaman mengajar yang panjang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-PPPK-2024.jpg)