Sumut Terkini
Cabdis Pendidikan Wilayah IV Sebut Penerapan Sekolah Lima Hari di Karo Sejauh Ini Belum Ada Kendala
Berdasarkan keterangan Kepala Cabang Dinas (Ka Cabdis) Pendidikan Wilayah IV, Salman, sejak sebelum tahun ajaran baru.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KARO- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara, telah menetapkan sistem pembelajaran lima hari bagi pelajar di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat pada tahun ajaran 2025/2026.
Senada dengan aturan tersebut, saat ini di Kabupaten Karo diketahui juga telah mengimplementasikan aturan terbaru dari Gubernur Sumut Bobby Nasution ini sejak dimulainya tahun ajaran baru pada Senin (14/7/2025) kemarin.
Berdasarkan keterangan Kepala Cabang Dinas (Ka Cabdis) Pendidikan Wilayah IV, Salman, sejak sebelum tahun ajaran baru dimulai pihaknya telah melakukan serangkaian sosialisasi aturan baru ini.
Dikatakannya, sejauh ini di Kabupaten Karo yang merupakan salah satu wilayah kerjanya semua sekolah baik SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Karo sudah mulai menerapkan aturan tersebut.
"Untuk di Karo sudah kita mulai penerapan sistem belajar lima hari ini. Sebelumnya, saat sebelum bagi rapor di tahun ajaran kemarin kita juga sudah melakukan sosialisasi agar semua pihak mengerti dan bisa menyesuaikan dengan aturan baru ini," ujar Salman, Rabu (16/7/2025).
Ketika ditanya apakah perubahan jadwal belajar dari sebelumnya enam hari kini menjadi lima hari, Salman mengaku sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya gejolak di lapangan.
Selain saat ini masih aktif sekolah selama tiga hari di tahun ajaran baru ini, dirinya juga mengatakan saat sosialisasi beberapa waktu lalu pihaknya sudah menjelaskan tentang aturan baru ini ke semua pihak.
"Selain sekolah, kita juga sosialisasikan kepada siswa dan orangtua siswa agar semua bisa mengetahui perubahan ini. Sejauh ini kita belum mendapatkan laporan tentang keluhan sistem pembelajaran yang berubah," katanya.
Di masa sistem pembelajaran lima hari ini, diketahui tak hanya berdampak pada pengurangan hari aktif sekolah.
Selain itu, juga berdampak pada bertambahnya jam belajar siswa per harinya karena pelajaran yang sebelumnya diterima siswa di hari Sabtu, dibagi ke aktifnya pembelajaran selama lima hari.
Siswa yang sebelumnya bersekolah sekitar enam jam per harinya, kini sudah harus bersekolah selama tujuh hingga delapan jam per harinya.
Melihat hal tersebut, pihaknya juga sudah mempersiapkan beberapa aspek pendukung untuk menunjang kegiatan siswa karena bertambahnya jam belajar.
"Itu makanya kita minta kepada siswa untuk membawa bekal masing-masing, karena jam belajar yang sebelumnya pulang sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, kini sudah sampai di pukul 15.45 WIB hingga pukul 16.00 WIB," ucapnya.
Selain arahan membawa bekal, dirinya juga mengatakan hal lain yang dipersiapkan ialah terkait fasilitas kantin yang memadai dengan makanan bergizi untuk mengantisipasi siswa yang tak membawa bekal.
Tak hanya itu, aspek fasilitas kesehatan seperti Unit Kesehatan Sekolah (UKS) juga telah diarahkan kepada semua sekolah agar ditingkatkan untuk menjamin kesehatan siswa di perubahan jam belajar saat ini.
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PENERAPAN-SEKOLAH-LIMA-HARI-Kepala-Cabang-Dinas.jpg)