Sumut Terkini

Setelah Penyegelan MTs Al Washliyah, Pemkab Deli Serdang Klarifikasi Lewat Pernyataan Tertulis

Hari pertama masuk sekolah ratusan siswa siswinya pun terlantar di depan gerbang dan gedung sekolah. 

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
SEGEL SEKOLAH : Ratusan siswa-siswi MTs Petumbukan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang terlantar di depan sekolahnya setelah Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang melakukan penyegelan, Senin (14/7/2025). Saat itu pintu gerbang sekolah digembol dan dijaga Satpol PP Deli Serdang. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Pemkab Deli Serdang memberi pernyataan tertulis setelah melakukan penyegelan terhadap MTs dan MA Al Washliyah yang berada di Desa Petumbukan Kecamatan Galang.

Pemkab merasa kalau gedung yang dipakai pihak Al Washiliyah masih aset mereka.

Hal ini sesuai dengan Permendagri Nomor19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Pemerintah jo. Permendagri Nomor 7 tahun 2024 tentang perubahan atas Permendagri Nomor 19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Pemerintah.

"Surat Kepala Dinas Pendidikan No. 800/2206/SKR/2025 Perihal Pemberitahuan Pemberhentian Pinjam Pakai Gedung UPT SPF SMPN 2 Galang yang ditujukan kepada PD.Al-Jamiyatul Washliyah Kab. Deli Serdang tanggal 15 April 2025," tulis pernyataan tertulis Dinas Pendidikan Deli Serdang yang dikirim Kadis Kominfo Deli Serdang, Khairul Azman yang diterima www.tribun-medan.com, Senin (14/7/2025). 

Beberapa hal lain juga dituliskan, sebelumnya sudah ada Surat Kepala Dinas pendidikan Nomor: 800/2829/SKR/2025 perihal pengosongan gedung UPT SPF SMPN 2 Galang tanggal 5 Mei 2025.

Dari Daftar inventaris barang nomor 12.02.01/08/01/04/09 Gedung dan Bangunan UPT SPF SMP Negeri 2 Galang Milik Dinas Pendidikan Kab Deli Serdang. 

"Anak-anak tidak ada yang terlantar, peserta didik SMPN 2 Gelang melaksanakan pembelajaran di SMPN 1 Galang dan peserta didik dari Al Washliyah melaksanakan pembelajaran di gedung Alwaysliah yang jaraknya sekitar ± 100 meter dari SMPN 2 Galang," tulis keterangan yang dibuat Dinas Pendidikan. 

Diakui kalau proses pengajuan hibah masih dalam proses melengkapi administrasi hibah.

Sesuai kesepakatan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang dan Alwasliyah gedung milik SMPN  2 Galang dikosongkan sampai proses hibah selesai.

Sehingga siswa SMPN 2 Galang dan siswa dari Alwasliyah tidak melaksanakan pembelajaran di gedung tersebut.

"Siswa dan siswi SMPN 2 Galang melaksanakan proses pembelajaran di gedung SMPN 1 Galang. Untuk tahun pelajaran 2025/2026 jumlah siswa SMPN 2 Galang sebanyak 229 orang.

Siswa dan Siswi SMPN 2  Galang saat ini belajar di SMPN 1 Galang selama proses perbaikan gedung diperbaiki," tulis keterangan dinas pendidikan. 

Hingga berita ini diturunkan Kadis Pendidikan Deli Serdang, Yudi Hilmawan belum bersedia berkomentar.

Berulang kali nomor ponselnya dihubungi namun tidak bersedia menjawab panggilan. Pesan what's app juga tidak mendapat respon.

Ratusan Siswa Terlantar di Hari Pertama Sekolah

Ratusan siswa-siswi MTs Al Washliyah Petumbukan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang tak bisa memasuki area sekolahnya karena adanya penyegelan oleh Pemkab Deli Serdang, Senin (14/7/2025). 

Penyegelan sudah dilakukan sejak, Minggu (13/7/2025).

Hari pertama masuk sekolah ratusan siswa siswinya pun terlantar di depan gerbang dan gedung sekolah. 

Karena pintu gerbang sekolah sudah digembok mereka pun hanya bisa berkumpul di depan sekolah.
Hal yang sama juga turut dilakukan oleh para guru-gurunya.
Sesekali suara teriakan siswa pun terdengar di tempat ini. 
"Buka sekolah kami, kami mau belajar. Biarkan kami masuk," teriak salah satu siswa. 
Pantauan www.tribun-medan.com di sekolah ini ada tiga orang Satpol PP Deli Serdang yang ditugaskan untuk berjaga di depan pintu gerbang.   
Penjagaan sudah dilakukan selama 24 jam karena satu hari sebelumnya sudah ada juga personil yang ditugaskan.
Di depan pintu gerbang juga terdapat tulisan yang dibuat dengan kalimat " BERDASARKAN DAFTAR INVENTARIS NOMOR 12.02.01.08.01.04.09 GEDUNG DAN BANGUNAN INI MILIK DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG".
"Belum ada masuk kami dari pagi. Sekolah kami ditutup disegel nggak boleh ada yang masuk. Hadarapannya kami mau belajar tenang, nggak ada lagi kami ditakut-takuti lagi seperti ini. Kami belum tau kapan bisa masuk," ujar Reva salah satu siswi
Berbagai aktivitas dilakukan oleh para siswa siswi karena tidak bisa masuk kedalam sekolah. Semuanya mereka lakukan di depan sekolah.
Saat itu mereka lebih banyak mengobrol sesama rekannya. 
Kepala Sekolah MTs Al Washliyah, Yeni mengaku penyegelan dilakukan Dinas Pendidikan pada Minggu pagi. Saat itu tidak ada pemberitahuan yang mereka terima.
Kepala Dinas, Yudi Hilmawan datang dengan membawa personil Satpol PP. 
"Kita selalu dapatkan tarik ulur sebentar masuk sebentar keluar. Ibaratnya kita diintimidasi dengan rasa takut dari dinas. Penyegelan kemarin pas libur bawa Satpol PP. Gak ada pemberitahuan sama sekali sebelumnya. Jumlah pelajar di sini ada 360," kata Yeni.
Sekolah MTs Petumbukan ini sebelumnya merupakan gedung milik SMPN 2 Galang.
Saat ini Dinas Pendidikan merasa masih punya hak untuk menguasai gedung meskipun menyadari lahan adalah milik Al Washliyah sesuai putusan Mahkamah Agung.

Gerbang Sekolah Dibuka

Gerbang pintu sekolah MTs Petumbukan Kecamatan Galang akhirnya berhasil terbuka, Senin (14/7/2025).

Hal ini baru terjadi setelah 2 Pimpinan DPRD Deli Serdang tiba di lokasi. Saat itu yang datang Ketua DPRD, Zakky Shahri dan Wakil Ketua Hamdani Syahputra. 

Zakky dan Hamdani tiba di lokasi sekira pukul 11.40 WIB. Begitu keluar dari mobil keduanya langsung mengarah ke depan pintu gerbang sekolah. Disana ia langsung berdialog dengan tiga orang personil Satpol PP yang melakukan penjagaan. 

Tidak banyak kalimat yang disampaikan, Zakky dan Hamdani sama-sama menyampaikan agar pintu gerbang dibuka.

Disebut jika merasa gedung sekolah adalah milik Pemkab, Satpol hanya boleh menjaga bagian gedung saja.

Namun untuk tanah yang merupakan milik Al Washliyah tidak ada hak untuk menjaga-jaganya. 

"Jaga gedungnya tanahnya gak boleh. Sudah buka," ucap Zakky Shahri. 

Tidak banyak komentar Satpol PP pun saat itu langsung membuka pintu.

Begitu pintu gerbang besi digeser para siswa siswi dan guru pun langsung berteriak kegirangan. 

Mereka bersorak-sorak begitu diperbolehkan untuk masuk ke dalam areal sekolah. 

Saat itu tidak ada satu pun orang yang masuk ke dalam gedung sekolah. Mereka hanya berkumpul di area halaman. Disini mereka berdoa bersama dan menyampaikan keluh kesahnya kepada Zakky. 

"Kami harap kami bisa bersekolah dengan tenang pak. Kami nggak mau diteror lagi terkadang sekolah kami dilempari," kata Reva salah satu siswi. 

Hamdani Syahputra menyampaikan kalau persoalan ini akan mereka tindaklanjuti.

Untuk menyelesaikan masalah mereka akan panggil Pemkab Deli Serdang kedepannya. 

Sementara Zakky meminta agar anak-anak bisa belajar di area lingkungan sekolah meskipun Pemkab tidak memperbolehkan untuk memakai gedung atau ruang kelas. 

"Hari ini saya turun bersama Pak Hamdani terkait dengan adanya penyegelan sekolah. Permasalahan awal Pemkab mengakui bahwa gedung milik mereka sehingga melarang adik adik berlajar di gedung. Kita jelaskan kalau tanah ini milik Alwashliyah dan gedung milik Pemkab," ujar Zakky. 

Ia sangat menyayangkan mengapa siswa-siswi ini tidak bisa masuk ke area sekolah.

Padahal kata pengurus Al Washliyah sudah ada pertemuan sebelumnya dengan Pemkab. 

Karena itulah ia datang meminta agar sekolah gerbangnya dibuka. Dalam hal ini DPRD akan memanggil Pemkab Deli Serdang

"Kita akan panggil pihak Pemkab untuk duduk cari solusi. Kalau ada SMP 2 mau belajar dibuatlah jamnya berbeda. Bisa Al Washliyah pagi atau SMP 2 yang pagi, bergantian," kata Zakky. 

Politisi Gerindra ini mengaku selama ini tidak pernah ada Pemerintah melakukan penyegelan terhadap sekolah.

Dianggapnya kalau Bupati Deli Serdang, dr Asri Ludin Tambunan tidak mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. 

"Kita sangat menyayangkan apa yang dilakuka oleh Pemkab Deli Serdang saat ini dimana Pemkab selalu menggaungkan asta cita Pak Prabowo Subianto.

Asta Cita Pak Prabowo itu tentang pendidikan dan ketahanan pangan yang utama. Kenapa pak bupati sangat tidak mendukung,"sebutnya.

(dra/tribun-medan.com). 

 Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved