Berita Viral

NASIB Jhonnery, Kades di Kampar Viral Dituduh Hamili Janda, Rumahnya Digeruduk Warga

Persoalan ini terkuak saat seratusan warga menggeruduk rumah Kades. Aksi warga dipicu kekesalan terhadap diduga perbuatan tercela Kades.

Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing
DITUDUH HAMILI JANDA - Puluhan warga berunjuk rasa pada Senin (26/5/2025), meminta Bupati Kampar mencopot Kepala Desa Pulau Permai Jhonnery, yang diterpa isu menghamili janda. Jhonnery menanggapi normatif atas penonaktifan dirinya dari jabatan Kepala Desa Pulau Permai Kecamatan Tambang, Kampar, Riau. 

"Dari Inspektorat sudah selesai. Ada rekomendasi," katanya.

Baca juga: Viral Pria Berkopiah Bubarkan Acara Musik DJ Kampung di Asahan

Seperti diketahui, Jhonnery dituduh memiliki hubungan menyimpang dengan seorang janda. Warga yang menuduhnya bahkan menyebut janda tersebut sampai hamil.

Persoalan ini terkuak saat seratusan warga menggeruduk rumah Kades pada Rabu (14/5/2025) malam. Aksi warga dipicu kekesalan terhadap diduga perbuatan tercela Kades. 

Massa memadati pekarangan depan rumah kades. Mereka mengibaratkan perilaku JN seperti Walid. Sebuah tokoh utama dalam drama serial asal Malaysia berjudul "Bidaah".

Drama ini mengisahkan seorang Walid pemimpin sebuah kelompok keagamaan. Ajaran yang dijalankan kelompok ini menyimpang dari norma agama. Seperti kawin paksa.

Jhonnery Membantah

Jhonnery menanggapi normatif atas penonaktifan dirinya dari jabatan Kepala Desa Pulau Permai Kecamatan Tambang, Kampar, Riau.

Keputusan menonaktifkan dirinya berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Inspektorat Kampar.

Hasil investigasi menemukan dugaan kuat dirinya berselingkuh dengan wanita lain.

Baca juga: Viral Pria Berkopiah Bubarkan Acara Musik DJ Kampung di Asahan


Inspektorat belum mengungkap secara gamblang apakah hasil investigasi menemukan bukti bahwa hubungan sampai membuat wanita itu hamil.

Begitupun Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kampar. 

Jhonnery menghormati keputusan penonaktifan dirinya.

"Putusan Pemkab (Kampar) tetap saya hargai, demi ketenangan di tengah masyarakat," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (15/7/2025).

Hasil investigasi dan berujung penonaktifan itu tak lantas menghentikan langkah hukum yang sedang ditempuhnya. 

Baca juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai, Program Sekolah Rakyat di Siantar Belum Berjalan, Ini Alasannya


Ia menyatakan, laporannya di Kepolisian Daerah (Polda) Riau tentang fitnah terhadap dirinya tetap berlanjut.

"Akan tetapi saya tetap dan laporan saya di Polda Riau tetap saya lanjutkan," tandasnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved