Sumut Terkini

BESOK, Gubsu Bobby Akan Tinjau Sekolah MTs Al Washliyah Petumbukan

Dikatakan Bobby Nasution, ia juga sudah berkomunikasi dengan Bupati Deliserdang sehingga telah menemukan solusi atas permasalahan ini.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
TINJAU MTs Alwasliyah- Gubernur Sumut Bobby Nasution saat diwawancarai di Kantornya, Selasa (15/7/2025). Bobby berencana akan tinjau sekolah MTS Al Washliyah besok. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Gubernur Sumut Bobby Nasution akan meninjau MTs Al Washliyah di Petumbukan Kecamatan Galang, Deli Serdang, Sumut besok, Rabu (16/7/2025).

Peninjauan itu dilakukan karena para siswa tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar lantaran Pemerintah Kabupaten Deliserdang menggembok sekolah tersebut. 

Dikatakan Bobby Nasution, ia juga sudah berkomunikasi dengan Bupati Deli Serdang sehingga telah menemukan solusi atas permasalahan ini.

"Rencana kita mau melihat kondisi di sana besok, sebelumnya juga kita sudah langsung berkomunikasi dengan pak bupati, solusinya juga sudah ada," ucapnya saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (15/7/2025). 

Menurutnya, atas permasalahan ini tinggal bagaimana kedua belah pihak bisa saling memahami.

"Tinggal sama-sama, saya rasa bisa saling memahami," ucapnya. 

Menurutnya, atas permasalahan ini Deliserdang akan menyerahkan aset gedung tersebut ke MTs Al Washliyah

"Sebenarnya katanya Pemkab Deliserdang sudah mau menyerahkan aset gedung, tapi ada prosesnya," ucapnya.

Bobby juga menyarankan selama proses penyerahan aset ini, Pemkab Deli Serdang diminta untuk mengizinkan para siswa belajar di sana.

"Cuman masalah proses ini, sebaiknya sekolah diperbolehkan anak-anak belajar mengajar," tuturnya.

Disinggung mediasi apa yang sudah dilakukan, Bobby tak menjelaskan secara rinci.

"Sebelumnya sudah ada kesepakatan juga dengan pak bupati, tinggal pelaksanaan di lapangan. Makanya rencana besok kita lihat di sana," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga mengatakan, permasalahan sekolah ini diserahkan sepenuhnya ke Dinas Pendidikan Pemkab Deliserdang. 

"Itu ranah Disdik Pemkab Deli Serdang, sebab dalam sekolah itu tidak ada tingkat SMA. Hanya tingkat SMP atau MTS," jelasnya singkat.

Sebelumnya, Anggota DPRD Sumut Daerah Pemilihan (Dapil) III wilayah Deliserdang Hariyanto menyoroti soal penggembokan sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) Al Washliyah di Petumbukan Kecamatan Galang, Deli Serdang, Sumut.   

Hariyanto mendesak, agar Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan MTs Al washliyah menyelesaikan permasalahan kepemilikan gedung. 

Ia juga menyayangkan permasalahan ini, sebab, siswa menjadi korban.

"Saya belum mengikuti terlalu jauh persoalannya. Pastinya kita sesalkan permasalahan ini, sebab warga dan siswa menjadi korbannya," ucapnya.

Menurut Hariyanto, jangan sampai permasalahan kepemilikan gedung, merugikan para siswa yang hendak belajar. 

"Kita mendesak agar pemerintah Deli Serdang dan pemilik sekolah MTs Al Washliyah untuk duduk bareng menyelesaikan permasalahan ini," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Selasa (15/7/2025).

Hariyanto berharap, agar permasalahan kedua belah pihak bisa diselesaikan dengan baik. 

"Jangan sampai masyarakat jadi korban. Kasihan masyarakat ataupun siswa mereka mau sekolah tapi malah di gembok," tuturnya.

Kemudian, kata Hariyanto Pemkab juga harus memberikan penjelasan alasan penggembokan sekolah itu.

"Konteksnya, ada permasalahan lantaran gedung sekolah di sana milik Pemkab Deli Serdang. Sementara, tanahnya milik Al Washliyah," ucapnya.

Dikatakannya, pihaknya juga berencana memanggil kedua belah pihak ke DPRD Sumut. Hanya saja dilakukan secara berjenjang.

"Pasti ada pemanggilan apabila ditingkat pemerintah dan DPRD Deli Serdang tidak bisa menyelesaikan tentu kami akan ikut andil provinsi Sumut," jelasnya. 

Sebelumnya, ratusan pelajar Al-Washliyah Petumbukan di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, belajar di tepi jalan di hari pertama sekolah, hari ini, Senin (14/7/2025).

Ketua PW Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar menuturkan para pelajar itu tidak dapat masuk ke area sekolah lantaran sekolah digembok oleh Pemkab Deli Serdang.

“Ya hari ini anak-anak belajar di luar. Ya kemarin siang itu Kadisdik didampingi Satpol PP ada polisi juga datang ke lokasi ya kemudian bertemu dengan pengurus cabang Al Washliyah dan kepsek dan guru,” kata Dedi.

Menurutnya, pihak Disdik dan Pemkab meminta agar pihaknya mengangkat barang di sekolah.

“Pihak Disdik atas nama Pemkab meminta agar kita mengangkat barang-barang kami yang ada di situ, dikosongkan, karena akan digunakan oleh Pemkab,” ucapnya.

Dedi bilang, dalam kasus ini, tanah lokasi berdirinya gedung seluas 3,5 hektare itu merupakan milik Al Washliyah. Sementara, bangunannya adalah milik Pemkab Deli Serdang.

Dedi menuturkan, sebelumnya bangunan tersebut dihuni oleh SMP 2 Galang. Namun, per tahun 2024 lalu, SMP 2 Galang pindah gedung lantaran mengetahui bahwa lahan tersebut milik Al Washliyah.

Pihak Al Washliyah yang mengetahui situasi gedung yang kosong pun mengajukan permohonan ke Pemkab Deli Serdang.

Lalu, kata Dedi, Al Wasliyah juga sempat berdiskusi dengan Pj Bupati Deli Serdang kala itu adalah Wiriya Alrahman.

Wiriya pun memberikan izin pemakaian gedung itu dan dijanjikan akan dihibahkan.

“Saya menyayangkan sebetulnya, kami kan sudah diskusi setelah aksi yang lalu kita demo di kantor bupati kita sudah sepakat bahwa Pemkab akan melakukan proses hibah terhadap gedung. Ini gedung saja ya kalau tanah milik Al Washliyah itu seratus persen milik kami,” jelasnya.

“Dan kami menyambut baik apa yang sudah menjadi kebijakan bupati untuk menghibahkan itu dan proses menuju hibah itu kita ikutilah tahapannya. Kita diminta menyiapkan surat permohonan sudah kita siapkan oleh Al Washliyah. Kemudian selanjutnya Pemkab memproses secara administratif untuk menghibahkan itu,” sambungnya

Namun, Dedi mengaku heran tiba-tiba pada Minggu (13/7), Disdik tiba-tiba menggembok sekolah.

“Nah tiba-tiba kemarin sore, siang, mereka datang kemudian digembok pagarnya dengan alasan bahwa ini kita belum ada kesepakatan, menurut saya pemerintah ini sudah zalim,” jelasnya.

Dengan adanya insiden ini, Dedi menuturkan pihaknya menyiapkan skenario kelas darurat agar siswa tetap bisa belajar.

“Saya dengan teman-teman siapkan skenario kalau memang harus kita menyiapkan kelas darurat ya kita siapkan,” kata dia.

“Itu kan lahan 3,5 ha itukan tanah kami semua, saya sudah siapkan tadi malam kalau perlu kita bangun tenda di situ untuk kelas anak-anak akan kita segera bangun kalau Pemkab tetap gembok,” sambungnya.

Sementara itu, Kadis Kominfo Pemkab Deli Serdang Khairul Azman belum memberikan penjelasan lebih lanjut soal ini. Ia hanya menuturkan sekolah sudah kembali dibuka.

“Tadi di lapangan, sudah masuk semua siswanya,” jelasnya. 

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved