Berita Medan

Optimalisasi Lahan Tidur di Kebun Teh Bah Butong PTPN IV Regional II Telah Melalui Kajian Mendalam

Optimalisasi ini diharap menggenjot produktivitas Perusahaan sehingga dapat berkontribusi lebih banyak lagi bagi masyarakat dan negara. 

Editor: Ayu Prasandi
DOK PTPN IV
ILUSTRASI, PTPN IV Regional II memastikan optimalisasi sebagian areal diberakan kebun teh di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, telah melalui kajian mendalam dari segala aspek. 

Setelah lebih dari dua dekade menghadapi tantangan berat dalam profitabilitas, Kebun Teh Bah Butong berhasil mencetak laba positif untuk pertama kalinya sejak 25 tahun terakhir, tepatnya hingga Mei 2025. 

Produk teh PTPN IV Regional II, yakni Teh Butong dan Teh Tobasari, kini juga telah menjangkau pasar yang lebih luas dan masuk dalam segmen premium.

Produk ini telah dipercaya menjadi sajian eksklusif di sejumlah hotel ternama, termasuk Hotel Sinabung Hills Berastagi di Kabupaten Karo.

Sebagai bagian dari strategi diversifikasi dan optimalisasi aset, PTPN IV Regional II juga tengah mengembangkan kawasan ekowisata berbasis kebun teh di Kebun Bah Butong dan Kebun Teh Sidamanik.

Kawasan ini memadukan keindahan alam, edukasi agrikultur dan pengalaman wisata perkebunan untuk menarik kunjungan wisatawan lokal maupun nasional.

Langkah ini diharap tidak hanya menciptakan nilai tambah ekonomi. Tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar serta memperkuat posisi teh sebagai bagian dari kekayaan budaya dan lingkungan di Sumatera Utara.

Prestasi-prestasi di atas, menurut Ridho, menjadi simbol keberhasilan transformasi dan restrukturisasi manajemen dalam membangkitkan kembali kejayaan teh sebagai komoditas unggulan. 

“Semua ini menunjukkan bahwa kami tetap serius membangun dan mengembangkan teh sebagai bagian dari komoditas unggulan. Selama ini, lahan diberakan menjadi beban biaya pemeliharaan dan penjagaan, tidak sehat secara ekonomi.

Sedangkan dengan langkah optimalisasi, aset Perusahaan bisa kembali berfungsi sekaligus menekan potensi konflik dan penguasaan liar,” ujar Ridho.

Lebih lanjut, Ridho mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak akurat.

Perusahaan memastikan bahwa semua kebijakan dilandasi itikad baik dan selalu mengedepankan prinsip keberlanjutan.

Sebagai bagian dari BUMN, PTPN IV Regional II juga memastikan setiap langkah yang diambil didasarkan atas hasil kajian ilmiah dan praktik terbaik di industri perkebunan.

Termasuk analisis dampaknya terhadap ekosistem, efektivitas biaya dan kesinambungan usaha.

“Kami menyadari bahwa pengelolaan lahan tidak bisa dilakukan sembarangan. Oleh karena itu kami berharap dukungan dari seluruh pihak, baik pemerintah daerah, tokoh masyarakat, media, maupun akademisi agar program optimalisasi ini bisa berjalan sukses,” ujar Ridho.

Menurut Manajer Unit Teh PTPN IV PalmCo Armansyah Putra Siregar, dari total sekitar 6.230 hektare kebun teh Perusahaan, hanya sekitar 130 hektare yang masuk dalam program optimalisasi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved