Berita Viral

TERUNGKAP Juliana Marins Masih Hidup 32 Jam sebelum Jenazahnya Dievakuasi dari Gunung Rinjani NTB

Menurut keterangan Mariana Marins, saudari Juliana, korban baru meninggal setelah terjatuh untuk kali kedua di jalur pendakian. 

|
Editor: AbdiTumanggor
Foto Instagram/Manoel Marins
HASIL OTOPSI JULIANA MARINS: Pemerintah Brazil mengumumkan hasil otopsi kedua Juliana Marins (26), pendaki yang terjatuh dan meninggal dunia di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (20/6/2025). (Foto Instagram/Manoel Marins). 

Terungkap Jika Juliana Marins (26), pendaki asal Brazil yang terjatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih bertahan hidup selama 32 jam sebelum tim penyelamat berhasil mengevakuasi jenazahnya.

TRIBUN-MEDAN.COM - Pemerintah Brazil mengumumkan hasil otopsi kedua Juliana Marins, pendaki yang terjatuh dan meninggal dunia di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ahli forensik Brasil menyebutkan, sang pendaki berusia 26 tahun itu masih hidup 32 jam setelah jatuh pertama.

Menurut keterangan Mariana Marins, saudari Juliana, korban baru meninggal setelah terjatuh untuk kali kedua di jalur pendakian. 

Ahli forensik dari Kepolisian Sipil Brasil, Reginaldo Franklin, menduga Juliana sempat terpeleset bagian belakang tubuhnya, lalu mengalami benturan fatal di kepala saat jatuh terakhir pada Jumat (20/6/2025).

"Juliana awalnya jatuh sejauh 220 meter, termasuk terpeleset 61 meter di dinding batu curam," jelas Mariana, dikutip dari G1 Globo. 

Ia menambahkan, dinding tersebut terdiri dari batuan dan pasir terjal, yang menghubungkan titik awal pendakian ke area jatuh. 

Hasil pemeriksaan biologis juga mengungkap perkiraan waktu kematian Juliana Marins

Franklin menjelaskan, keberadaan larva di kulit kepala membantu memperkirakan waktu meninggalnya Juliana.

"Tanggal 22 (Juli), tengah hari, ditambah 15 menit: itulah waktu kematian Juliana Marins. Dia bertahan sekitar 32 jam setelah jatuh pertama," ujar Franklin.

Ahli swasta, Nelson Massini, yang turut memantau proses otopsi kedua, menduga korban sudah mengalami cedera paha sejak jatuh pertama. 

"Itu adalah kematian yang agonis, hemoragik, dan menyakitkan," ungkap Massini.

Berdasarkan analisis tim, Juliana diduga terjatuh hingga total 220 meter pada insiden pertama.

Selanjutnya, ia kembali terpeleset sejauh 60 meter dan jatuh untuk kali kedua, sebelum akhirnya ditemukan di kedalaman 650 meter.

Mariana mengungkap, foto terakhir Juliana saat masih hidup diambil menggunakan drone pada 21 Juni pukul 06.59 Wita. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved