Berita Internasional

Viral Pengemudi BMW Diseret dan Dipukuli Polisi, Ternyata Penyebabnya karena Hal Sepele

Di tengah badai kecaman, pria yang menjadi korban kekerasan tersebut muncul dengan klarifikasi mengejutkan

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
INDIA TODAY
KEKERASAN POLISI: Potret polisi melakukan tindakan kekerasan pada seorang pria.Pria yang telah diseret keluar mobil dan dipukuli polisi mengaku tidak punya masalah dengan mereka, dan sudah berdamai. (INDIA TODAY) 

Karena terkejut, Abuthahir tanpa sadar sedikit menggerakkan mobilnya, menyebabkan ikat pinggang sang Kepala Polisi tersangkut di dalam kendaraan.

Ironisnya, momen inilah yang berhasil direkam oleh seseorang, menciptakan kesan kekerasan yang salah.

"Kepala Polisi masuk ke dalam kendaraan saya dan karena terkejut, saya sedikit menggeser kendaraan saya sehingga ikat pinggangnya tersangkut di dalam kendaraan," jelasnya.

"Saat itu seseorang telah merekam videonya."

Abuthahir juga menegaskan bahwa tidak ada konflik serius antara dirinya dan pihak kepolisian.

Bahkan, ia menyatakan bahwa "kesepakatan telah tercapai" dan masalah telah diselesaikan.

 

Ujang, Korban Salah Tangkap Polisi Babak Belur Dihajar

Sementara itu, di dalam negeri, baru ini viral kasus polisi salah tangkap dan babak belur menghajar si korban.

Ujang yang dikira polisi sebagai pelaku kejahatan, babak belur dihajar.

Ternyata polisi salah target.

Warga Desa Jamali, Kecamatan mande, Kabupaten Cianjur jadi korban salah tangkap polisi

KORBAN SALAH TANGKAP: Ujang Suherli dikira sebagai pelaku kejahatan, babak belur dihajar. Ternyata polisi salah target.
KORBAN SALAH TANGKAP: Ujang Suherli dikira sebagai pelaku kejahatan, babak belur dihajar. Ternyata polisi salah target. (KOLASE/ TribunJabar.ID / Fauzi Noviandi/TikTok/@ujang.suherli5)

Adapun Suherli mengalami sejumlah penganiayaan yang dilakukan aparat ketika ditangkap.

Semua berawal ketika Suherli hendak pergi ke Desa Lampegan, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur untuk mengambil biji kopi pada Senin (2/6/2025) lalu.


Suherli mengungkapkan, dirinya sehari-hari berjualan kopi.

Namun karena ketika stok biji kopi habis, sehingga dirinya pun langsung membawa biji kopi yang ada di Desa Lampegan.

"Kebetulan pada saat itu ada teman yang menghubungi. Karena tidak ada kendaraan akhirnya saya pun meminta antar ke teman, sekalian ngojek ke gudang kopi," katanya pada wartawan, Rabu (11/6/2025) via Tribunjabar.com.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved