Berita Viral

RISMON SIANIPAR Tak Gentar Bakal Dijadikan Tersangka dan Ditahan: Kami Akan Lawan Kriminalisasi

Rismon Sianipar mengaku tidak gentar kasus penyelidikan pencemaran nama baik Jokowi naik ke tahap penyidikan. 

Warta Kota/Ramadhan LQ
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Dalam foto: Ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya terkait kasus ijazah palsu Jokowi. Rismon sendiri merupakan satu dari pihak terlapor dalam laporan yang dilayangkan Jokowi ke Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pencemaran nama baik dan/atau fitnah. 

TRIBUN-MEDAN.com - Rismon Sianipar mengaku tidak gentar kasus penyelidikan pencemaran nama baik Jokowi naik ke tahap penyidikan. 

Rismon Sianipar merupakan salah satu terlapor dalam laporan Jokowi

Jokowi merasa tudingan ijazah palsu yang dilakukan Rismon Sianipar Cs telah melakukan pencemaran nama baik. 

Polda Metro Jaya telah meningkatkan status kasus ijazah Jokowi ke tahap penyidikan usai gelar perkara oleh penyidik Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (10/7/2025).

Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Dalam kronologi yang disampaikan Jokowi saat membuat laporan, terdapat lima nama.

Mereka adalah Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tyassuma, dan Kurnia Tri Royani.

Dalam kasus ini, Jokowi menjerat nama-nama tersebut dengan Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP, serta Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1), Pasal 32 ayat (1) juncto Pasal 48 ayat (1), dan/atau Pasal 27A juncto Pasal 45 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Baca juga: MESKI Motif Perempuan, Istri Brigadir Nurhadi Tegas Tak Mau Damai:Saya Tak Tukar Nyawa Suami ke Uang

Baca juga: 10 Kali Beraksi, Maling Motor Mahasiswa di Medan Terpincang-pincang Usai Kaki Kanan Ditembak

Baca juga: Lita Krisna Minta Putrinya, Misri Puspita Jangan Dibully, Ikut Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi

Tak hanya laporan Jokowi, Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya juga menangani laporan dari lima laporan lain.

Kelima laporan tersebut merupakan hasil pelimpahan perkara dari polres ke Polda Metro Jaya.

Objek perkara dalam lima laporan tersebut adalah penghasutan.

Secara keseluruhan, termasuk laporan Jokowi maupun lapora lainnya, ada dua objek perkara yang sedang diselidiki, yaitu pencemaran nama baik dan penghasutan, serta penyebaran berita bohong.

Rismon: Kami akan Melawan Segala Bentuk Kriminalisasi terhadap Kami

Ahli digital forensik Rismon Sianipar menanggapi naiknya status kasus tudingan ijazah palsu Jokowi ke tahap penyidikan.

Rismon mengaku, pihaknya tidak gentar sama sekali.

Sebab, pihaknya memiliki basis ilmiah dan fakta di lapangan yang kuat.

"Tanggapan dari saya ya terkait dinaikkannya penyelidikan menjadi penyidikan atas empat laporan yang ditujukan kepada kami," kata Rismon, dikutip dari tayangan KompasTV, Sabtu (12/7/2025).

"Kami tidak gentar sama sekali ya untuk menghadapinya, karena kami berbasis ilmiah dan berbasis sains dan fakta-fakta di lapangan," lanjutnya.

"Sehingga, kami akan lawan segala bentuk kriminalisasi terhadap kami," imbuhnya.

Kemudian, Rismon berdalih bahwa saat gelar perkara khusus pada Rabu (9/7/2025) pihaknya tidak mendapat bantahan dari Bareskrim Polri saat memaparkan semua kajian ilmiahnya.

Hal inilah yang mendasari Rismon cs tidak takut dengan naiknya status kasus ijazah Jokowi.

"Dan pada saat gelar perkara khusus hari Rabu  9 Juli 2025 ya, kami telah memaparkan segala kajian ilmiah kami dan tidak ada bantahan sama sekali dari pihak Bareskrim maupun Dirtipidum," ujarnya.

"Tidak ada bantahan sama sekali terkait data-data yang kami sajikan dan analisa-analisa ilmiah kami yang kami paparkan mulai dari Pak Dr. Muhammad Taufik, saya, Pak Roy Suryo maupun Dokter Tifa," sambung Rismon.

Rismon mengaku akan tetap melanjutkan perjuangannya untuk menunjukkan kebenaran atas ijazah Jokowi agar nanti masyarakat tidak lagi salah memilih pemimpin.

"Jadi ya kami tidak gentar sama sekali. Kami akan melanjutkan perjuangan ini, karena kami tidak ingin ke depan, seorang presiden memiliki latar belakang pendidikan yang diragukan oleh publik," tegas Rismon.

"Ini menjadi pembelajaran bagi bangsa kita bahwa kita perlu hati-hati dalam mengidentifikasi, menyeleksi calon presiden ke depan," ujarnya.

"Sekali lagi saya ucapkan kami tidak gentar. Terima kasih," tandasnya.

Baca juga: LAKA MAUT di Simalungun, Truk Tronton BBM Tabrak Motor, Dosen Daniel Matondang Tewas

Baca juga: Lita Krisna Minta Putrinya, Misri Puspita Jangan Dibully, Ikut Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi

(*/tribun-medan.com)

  

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved