Berita Viral

MELANIE Wanita Ikut Pesta di Vila Pemicu Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Misri Ogah Ngaku Terlibat

Sosok Misri Puspita Sari dalam pusaran kasus kematian Brigadir Nurhadi menjadi sorotan. 

Dok. Polda NTB/Instagram @misripuspita11_
POLISI TEWAS - Brigadir Muhammad Nurhadi (KIRI) yang tewas karena penganiayaan oleh dua orang atasannya Mapolda NTB, di Gili Trawangan, Lombok Utara, 16 April 2025. Sosok Misri Puspitasari (KANAN) dalam postingan di Instagram pribadinya. Misri menceritakan kronologi kejadian versinya yang menyebut Nurhadi sempat merayu Melanie 

TRIBUN-MEDAN.com - Sosok Misri Puspita Sari dalam pusaran kasus kematian Brigadir Nurhadi menjadi sorotan. 

Wanita cantik usia 23 tahun asal Jambi ini menemani tersangka dan korban di Vila Gili Trawangan, Lombok. 

Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka yakni Misri Puspita Sari, Kompol I Made Yogi Purusa dan Ipda Haris Chandra.  

Sementara korban Brigadir Nurhadi tewas di kolam berenang vila setelah minum ekstasi bareng tersangka. 

Dokter ahli Forensik, Arfi Syamsun mengungkapkan Brigadir Nurhadi dicekik dan ditenggelamkan ke kolam dalam kondisi masih hidup.

Dari hasil autopsi Brigadir Nurhadi mengalami patah tulang lidah dan leher karena cekikan, luka-luka pada wajah hingga kaki, dan diduga tewas karena ditenggemkan dalam kolam.

Hal itu diungkapkan Arfi Syamsun seperti yang dilansir dari YouTube Kompas TV, Kamis (10/7/2025).

"Pada saat terjadi kekerasan di daerah leher yang bersangkutan masih hidup. Faktanya adalah ada rasapan darah, kemudian yang bersangkutan ada di air.

Itulah kemudian yang menghakhiri hidupnya adanya insipirasi air di dalam napasnya yang bisa mengalir ke otak, ginjal dan seterusnya," kata Arfi Syamsun.

Baca juga: SOSOK Tommy Darmadi, Ketua GP Ansor yang Kini Jabat Komisaris PT PLN Icon Plus

Baca juga: PENGAKUAN Misri Wanita Diajak Kompol Yogi Pesta Narkoba di Bali, Kok Bisa Jadi Tersangka

Baca juga: Kumpulan Twibbon MPLS SMP 2025 dengan Desain Unik dan Menarik

dr Arfi Samsun menjelaskan ditemukan kondisi patah tulang lidah pada Brigadir Nurhadi yang mengindikasikan 80 persen kematian korban karena dicekik.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ini juga melakukan pemeriksaan penunjang, seperti memeriksa paru-paru, tulang sumsum dan ginjal. 

Hasilnya ditemukan air kolam yang masuk ke bagian tubuh ini. 

"Saat korban berada di dalam air dia masih hidup dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan karena pingsan," kata Arfi dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2025).

"Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air."

"Tidak bisa dipisahkan pencekikan dan tenggelam sendiri-sendiri tetapi merupakan kejadian yang berkesinambungan atau berkaitan," jelasnya. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved