Berita Viral

MERTUA Sebut Nurhadi Tahu Hal yang Harusnya tak Diketahui, Singgung Kasus Terakhir: Nak Hati-hati

Dalam jabatannya yang kini diemban, muncul dugaan ada pihak yang tak terima atas tindakan Nurhadi.

Ist/TribunBogor.com
KASUS TERAKHIR - Video detik-detik terakhir sebelum Brigadir Nurhadi tewas di vila Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral di media sosial. Mertua menyinggung kasus terakhir yang ditangani Brigadir Nurhadi 

TRIBUN-MEDAN.com - Mertua sebut Brigadir Nurhadi tahu hal yang harusnya tak diketahui.

Sang mertua pun menyinggung kasus terakhir yang ditangani menantunya itu.

Brigadir Nurhadi tewas di vila Gili Trawangan. 

Baca juga: Sat Reskrim Polres Pematangsiantar Tangkap Pelaku Penganiayaan di Pasar Horas

Gelagatnya pun tak seperti biasa sebelum temani Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra.

Dalam jabatannya yang kini diemban, muncul dugaan ada pihak yang tak terima atas tindakan Nurhadi.

Brigadir Nurhadi merupakan anggota Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dia tugas di bidang pengawasan internal atau Propam.

Baca juga: Terdakwa Korupsi PPPK Langkat hanya Dituntut 1,5 Tahun, Guru Demo PN Medan

Mertuanya, Sukarmidi bercerita menantunya sempat berbagi cerita tentang kasus yang ia tangani.

Menurutnya kasus terakhir yang ditangani Nurhadi yakni soal warga Lombok Utara yang mengakhiri hidup setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pencurian handphone di minimarket.

Peristiwa itu kemudian memicu emosi warga sampai merusak Polsek Kayangan, Lombok Utara pada Jumat (21/3/2025).

Atas kejadian itu, Kapolsek Kayangan Iptu Dwi Maulana dicopot.

"Dia ditugaskan untuk menangani kasus kematian warga KLU," katanya.

VIDEO SEBELUM TEWAS - Video detik-detik terakhir sebelum Brigadir Nurhadi tewas di vila Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral di media sosial. Nurhadi terlihat sedang asyik berendam di dalam kolam renang.
VIDEO SEBELUM TEWAS - Video detik-detik terakhir sebelum Brigadir Nurhadi tewas di vila Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral di media sosial. Nurhadi terlihat sedang asyik berendam di dalam kolam renang. (Ist/TribunBogor.com)

Brigadir Nurhadi menjadi bagian dari tim yang menyelidiki polisi.

"Saya ingatkan dia, 'Nak hati-hati. Dari orang yang suka dan benci sama kita, lebih banyak orang yang benci'," katanya.

Bahkan tiga hari sebelum tewas, gelagat Nurhadi juga aneh.

Sukarmidi curiga betul akan sikap Nurhadi yang tidak seperti biasanya.

Menurutnya Nurhadi menerima banyak sekali panggilan telepon.

Belakangan ia juga sering keluar malam tanpa alasan jelas.

Baca juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Terbaru, Meroket Naik 5 Peringkat, Siap-siap Geser Vietnam

"Saya yakin Adi mengetahui sesuatu yang seharusnya tidak ia ketahui," katanya.

Sampai kemudian Brigadir Nurhadi ditemukan tewas di dasar kolam renang sebuah vila di Gili Trawangan, NTB pada 16 April 2025.

Sukarmidi mengatakan ada sejumlah luka janggal pada jasad Nurhadi.

"Luka lebam di sejumlah titik seperti kepala, luka di pelipis, kemudian juga bibir yang membiru," katanya.

Dirreskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan Nurhadi turut bersama Kompol Yogi, Ipda Haris Chandra, Melanie Putri dan Misri Pupita Sari mengonsumsi obat terlarang.


Mereka disebut telah minum obat penenang jenis riklona dan ekstasi.

"Pesta di sana. Datang ke sana diberikan benda ilegal," kata Syarif.

Kabid Humas Polda NTB Mohammad Kholid mengatakan bahwa kini polisi masih menelusuri asal muasal narkoba yang dikosumsi.

Baca juga: RDP di Senayan, Rapidin Simbolon Minta Presiden Prabowo Selamatkan Status Geopark Kaldera Toba

"Narkoba sedang ditelusuri dari mana oleh Ditresnarkoba," katanya.

Kuasa hukum Misri, Yan Mangandar mengungkap bahwa Kompol Yogi telah memberi uang sebesar Rp 2 juta pada Misri untuk membeli obat penenang jenis riklona.

Sedangkan ekstasi dibawa oleh Kompol Yogi.

Nurhadi disebut mengalami penganiayaan sebelum akhirnya tenggelam di kolam renang di salah satu penginapan di Gili Trawangan. 

Ahli forensik Universitas Mataram dr Arfi Samsun mengungkapkan hasil otopsi. 

Terdapat indikasi penganiayaan terhadap Nurhadi. 

Ditemukan kondisi patah tulang lidah yang mengindikasikan 80 persen kematian korban karena dicekik. 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ini juga melakukan pemeriksaan penunjang, seperti memeriksa paru-paru, tulang sumsum dan ginjal.

Hasilnya, ditemukan air kolam yang masuk ke bagian tubuh ini.   

"Saat korban berada di dalam air dia masih hidup dan meninggal karena tenggelam yang disebabkan karena pingsan. Jadi ada kekerasan pencekikan yang utama yang menyebabkan yang bersangkutan tidak sadar atau pingsan sehingga berada di dalam air," jelasnya.

Pesan Terakhir

Kepergian Brigadir Muhammad Nurhadi secara tragis masih mengganjal di benak keluarga yang ditinggalkan.

Sebelum pergi bersama atasannya ke Gili Trawangan, Brigadir Nurhadi disebut sempat berpamitan ke keluarga besarnya.

Namun pamitannya kali ini justru menimbulkan firasat tak enak dirasakan oleh mertuanya, Sukarmidi.

Baca juga: Bawa PSG ke Final Piala Dunia Klub 2025, Ousmane Dembele Lebih Dekat Sabet Ballon dOr

Sukarmidi menceritakan izin yang disampaikan korban ke keluarga ke Gili pada saat itu bukan untuk menginap, namun hanya untuk mengantar tamu.

Firasat buruk sudah dirasakan keluarga sejak hari Selasa.

Sehari sebelum ditemukan meninggal pada Rabu, (16/4/2025), Nurhadi sempat berpesan kepada tukang bangunan yang mengerjakan pembuatan kursi kayu di rumahnya.

“Selasa dia sudah pamitan ke kawan, semua dikasih tau, yang bikin kursi (tukang) disuruh jadikan biar ada bisa dipakai orang banyak duduk,” ceritanya, dilansir dari Tribunlombok.com.

Pada saat perjalanan ke Gili, sekira jam 4 sore, Nurhadi bahkan sempat melakukan video call dengan anaknya yang paling besar, yang masih berumur 5 tahun.

POLISI TEWAS - Almarhum Brigadir Nurhadi tewas di Gili Trawangan Lombok Timur, NTB pada Rabu 16 April 2025 malam. Polda NTB menetapkan tiga tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, yakni Kompol I Made Yogi Purusa, Ipda Haris Chandra, dan M seorang wanita asal Jambi.
POLISI TEWAS - Almarhum Brigadir Nurhadi tewas di Gili Trawangan Lombok Timur, NTB pada Rabu 16 April 2025 malam. Polda NTB menetapkan tiga tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, yakni Kompol I Made Yogi Purusa, Ipda Haris Chandra, dan M seorang wanita asal Jambi. (Dok. polisi)


Akan tetapi, sejak memasuki waktu magrib, anaknya yang merasa kangen sempat mencoba mengontak korban, namun tidak pernah ada balasan.

Hingga anaknya juga sempat mengirimkan voice note melalu WhatshApp menanyakan kabar ayahnya dan disuruh untuk cepat pulang.

Akan tetapi, lama menunggu bukan kepulangan korban dengan selamat yang diterima keluarga, namun kabar duka bahwa korban meninggal dunia karena tugas.

Terpukul hati keluarga, Sukarmidi membenarkan firasatnya yang mengarah pada menantunya yang tutup usia, alih-alih karena kecelakaan tugas, Sukarmidi menduga Nurhadi dibunuh setelah dipaksa ikut ke Gili Trawangan.

Sukarmidi tidak terima dan membantah korban pergi untuk berpesta bersama atasannya dan wanita lain.

Baca juga: Bupati Samosir Hadiri Konferensi Pertama Destinasi Geowisata Kaldera Toba Unesco Global Geopark 2025

Terlebih pada saat kejadian berbarengan anak nomor dua  Brigadir Nurhadi berusia satu bulan akan melangsungkan proses akikah.

Diungkapkannya, sosok Nurhadi dikenal polos, dan sangat mencintai anaknya, bahkan sepulang kerja ia selalu menyempatkan diri untuk mencium ke dua anaknya.

“Saya bantah Adi ke gili untuk poya-poya, ini nggak mungkin, karena pada saat itu (kejadian terbunuhnya Nurhadi) anak yang paling kecilnya itu akan di akikah,” ucap mertua Nurhadi, Sukarmidi saat ditemui Tribunlombok.com, di kediamannya yang berada di Dusun Lendang Re, Desa Sembung, Kecamatan Narmada Lombok Barat, Rabu (9/7/2025).

Baca juga: Ramalan Zodiak Virgo dan Pisces 11 Juli 2025, Ada Nostalgia Masa Lalu

Atas pemberitaan miring itu, Sukarmidi menyebut sudah keterlaluan.

“Nggak mungkin Adi akan meninggalkan anaknya di momen penting hanya untuk sekedar poya-poya. Biasanya setelah pulang tetap dia cium anaknya, saya kok langsung sek, sudah nggak bener ini?,” kata Sukarmidi.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com 

 (*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved