Berita Viral

Bangkrut Sudah Usaha Bu Guru Cicih, Dulu Pakai Tabungan Siswa Rp 343 Juta, Kini Layangkan Pembelaan

Uang yang semestinya jadi simpanan anak-anak itu ternyata dipakai sebagai modal usaha pribadi oleh Cicih—namun bisnisnya bangkrut. 

Istimewa
kasus Bu Guru Cicih selewengkan tabungan murid total Rp343 juta ini sampai viral di sosial media 

TRIBUN-MEDAN.com - Bu Guru Cicih, pensiunan guru SD Negeri 1 Mekarsari, Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya angkat bicara usai desakan para orang tua murid yang menuntut pengembalian uang tabungan siswa sebesar Rp343 juta.

Uang yang semestinya jadi simpanan anak-anak itu ternyata dipakai sebagai modal usaha pribadi oleh Cicih—namun bisnisnya bangkrut. 

Kini, batas waktu seminggu dari wali murid hampir habis, dan jika tak ada kabar baik, mereka siap bertindak.

Para orang tua murid bahkan menggeruduk bu guru cicih jika tidak ada niat baik mengembalikan uang murid.

Kasus penggunaan uang tabungan murid oleh guru hingga mencapai total Rp343 juta kini tengah menjadi sorotan.

Bu Guru Cicih disebut tega menghabiskan uang tabungan muridnya untuk modal usaha.

TABUNGAN MURID - Kolase foto ilustrasi guru wanita dan buku tabungan untuk berita jawaban Bu Guru Cicih saat ditagih kembalikan tabungan murid Rp343 juta. Uang tersebut dipakainya untuk modal usaha namun bangkrut.
TABUNGAN MURID - Kolase foto ilustrasi guru wanita dan buku tabungan untuk berita jawaban Bu Guru Cicih saat ditagih kembalikan tabungan murid Rp343 juta. Uang tersebut dipakainya untuk modal usaha namun bangkrut. (Instagram)

Sebagai pensiunan guru di Pangandaran, Jawa Barat, ia kini harus menanggung utang akibat penggunaan dana tabungan para siswa SD Negeri 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak.

Kepala SD Negeri 1 Mekarsari, Ade Haeruman, menyampaikan bahwa pihak sekolah sudah beberapa kali memanggil Bu Guru Cicih.

Menurut pengakuan yang bersangkutan, ia akan mengembalikan uang tersebut setelah aset miliknya terjual.

"Kalau untuk guru yang bersangkutan, itu sudah sering dipanggil. Jawabannya, sudah mau dijual asetnya tapi belum ada yang membeli," ujarnya.

Namun, menurut informasi yang diterima, nilai aset yang akan dijual oleh guru tersebut tidak mencukupi untuk menutup seluruh utang tabungan.

"Ya, masih kurang (asetnya). Paling nyicil dari gaji ke-13. Sisanya, dari pihak keluarga yang bersangkutan harus bertanggung jawab untuk membantu kekurangannya," kata Ade.

Pembelaan Bu Guru Cicih

Guru bernama Cicih tersebut awalnya menggunakan tabungan siswanya untuk membuka usaha.

Namun sayangnya bisnis yang ia bangun bangkrut, sedang modal yang sudah ia gunakan habis.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved