Breaking News

Pelantikan Ephorus GKPS

Hadiri Pelantikan Ephorus Baru, Wamenko Otto Hasibuan Mengenang saat Martuppol di GKPS Siantar

Sebagai putra kelahiran Siantar, Otto mengaku sangat memiliki emosional kerohanian dengan GKPS. 

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGHRIBI
Wakil Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan menghadiri pelantikan Ephorus dan Sekjen GKPS Masa Pelayanan 2025-2030 di GKPS Jalan Sudirman Kota Pematangsiantar, Minggu (6/7/2025) 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Wakil Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan menghadiri pelantikan Ephorus dan Sekjen GKPS Masa Pelayanan 2025-2030 di GKPS Jalan Sudirman Kota Pematangsiantar, Minggu (6/7/2025).

Sebagai putra kelahiran Siantar, Otto mengaku sangat memiliki emosional kerohanian dengan GKPS. 

Sang Istri, Norwati Damanik memiliki latar belakang dari keluarga jemaat GKPS Jalan Sudirman Kota Pematangsiantar.

Itulah mengapa Gereja GKPS adalah tempat mereka berdoa di mana pun berada. 

"Saya memang baru datang di sini. Tetapi kami bukan orang baru di sini. Istri saya ini boru Damanik.

Dia adalah anggota jemaat GKPS, dari kecil sekolah minggu di sini, bahkan saya sendiri juga Martuppol di sini tahun 1984," kata Otto Hasibuan mengenang kembali awal mula ia menikah. 

"Dan bukan itu saja, anak saya Yakup Hasibuan juga dulu, setelah tahun 1996 dia juga dibaptis di tempat ini (GKPS Jalan Sudirman - Pematangsiantar). Makanya dia bilang kemarin "pengin juga lah saya ke sini". Begitulah," ujar Otto menirukan keinginan anaknya. 

Setelah berpindah ke Jakarta, Otto Hasibuan mengaku bahwa mereka beribadah di GKPS Salemba, Jakarta Timur.

Keempat anak Otto termasuk Yakup dibabtis di gereja kebanggaan masyarakat Simalungun tersebut. 

"Keluarga kami juga bahkan setelah di Jakarta, anak-anak kami ini itu waktu kecil bersekolah minggu di GKPS Salemba Jakarta," katanya. 

Sebagai Wakil Menko, Otto menyampaikan pesan Presiden Prabowo agar kiranya gereja tak berhenti berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Apalagi, penyakit masyarakat seperti narkoba dan judi online menjadi ancaman yang harus diperangi bersama. 

Otto mencontohkan jumlah narapidana di Lapas Klas IIA Pematangsiantar sebanyak 1600-an orang, yang mana 900-an di antaranya adalah pelaku kejahatan narkoba.

Sementara daya tampung lapas hanya 850 orang. 

Perang terhadap narkoba, bagi Otto Hasibuan bukanlah pekerjaan pemerintah semata, melainkan tugas semua pihak termasuk gereja. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved