Ibadah Haji 2025

Cerita Isron Pasaribu, Ketua Rombongan Kloter 18, Jalani Tugas di Tanah Suci

Setiap malam, ia yang terakhir tidur, mengecek kondisi semua anggota rombongan.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
DOK. Humas Kemenag
CERITA HAJI- Isron Pasaribu, Kepala MTsN 4 Padang Lawas, Ketua Rombongan (Karom) Jamaah Haji Kloter 18 asal Kabupaten Padang Lawas. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Wajahnya tampak lega di tengah kerumunan jamaah haji yang baru tiba dari Tanah Suci.

Isron Pasaribu, Kepala MTsN 4 Padang Lawas, tahun ini memikul amanah besar sebagai Ketua Rombongan (Karom) Jamaah Haji Kloter 18 asal Kabupaten Padang Lawas. 

Empat puluh satu hari bukan waktu yang singkat.

Di bawah terik gurun yang menyengat, Isron Pasaribu tak pernah lelah memastikan setiap jamaah di kloternya bisa menjalankan rukun Islam kelima dengan sempurna.

Sebagai Ketua Rombongan Haji Kloter 18 Padang Lawas, langkahnya tak pernah berhenti dari Masjidil Haram ke Arafah, dari Mina kembali ke Madinah selalu setia mendampingi.

"Seperti mengantar keluarga sendiri beribadah," ucapnya.

Setiap subuh, ia yang pertama bangun, memastikan tak ada jamaah yang tertinggal.

Setiap malam, ia yang terakhir tidur, mengecek kondisi semua anggota rombongan.

Di antara ribuan jamaah Indonesia yang memadati Tanah Suci, perannya bagai nahkoda yang mengarahkan kapal menuju pelabuhan akhir selamat dan penuh makna.

"Tidak ada kata istirahat ketika amanah ini di pundak," katanya, wajahnya teduh meski mata berkaca-kaca.

Sebagai Karom, tanggung jawabnya tak main-main. Mulai dari mengatur jadwal ibadah, memastikan kondisi fisik jamaah, hingga menjadi tempat curhat bagi yang rindu kampung halaman.

Di tengah cuaca ekstrem dan dinamika ibadah di Tanah Suci, perannya sangat krusial. 

"Ada yang kelelahan, ada yang bingung di lokasi ibadah. Saya hadir untuk menenangkan dan mendampingi. Tidak boleh ada yang merasa sendiri," tuturnya. 

Namun, semua lelah terbayar saat melihat jamaahnya pulang dengan wajah bahagia. 

Isron juga berterima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian Agama, atas fasilitas yang memudahkan perjalanan ibadah kloternya. 

"Pengalaman ini mengajarkan saya tentang tanggung jawab, kesabaran, dan cinta sesama. Semoga bisa saya terus amalkan dalam pengabdian," pungkasnya. 

Kini, gelar "haji" bukan satu-satunya yang ia bawa pulang. Tapi juga kenangan tak terlupakan sebagai seorang pemimpin di tanah suci. 

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved