Berita Medan
Harga Bahan Pokok di Medan, Cabai Merah Anjlok Rp16. 000 per Kilogram
Saat ini, harga cabai merah berada di kisaran Rp16.000–Rp20.000 per kilogram, tergantung kualitas
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Harga sejumlah bahan pokok di Medan mengalami penurunan drastis, termasuk cabai merah.
Pantauan di sejumlah pasar tradisional, Jumat (28/6/2025), menunjukkan penurunan harga.
Saat ini, harga cabai merah berada di kisaran Rp16.000–Rp20.000 per kilogram, tergantung kualitas.
Bahkan di sejumlah pasar lainnya terdapat harga Rp11.000 per kilogram.
Bawang putih mulai stabil dari yang sebelumnya sempat di harga Rp20.000 per kilogram hari ini di harga Rp 36.000 per kilogram, dan bawang merah Rp40.000 per kilogram.
Tak terkecuali harga ayam potong juga turun di harga Rp26.000 per kilogram, bahkan kemarin harga ayam Rp25.000 per kilogram.
Salah satu pedagang di Pasar Kampung Lalang Medan, Riski, menyebut harga cabai dan turun drastis sejak beberapa pekan ini.
"Harga cabai dan ayam lah yang masih murah kali, mungkin karena lagi masa panen, stok melimpah. Kalau tomat naik sedikit dari harga biasa," ujarnya.
Harga cabai merah di Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan drastis, bahkan jauh di bawah harga pokok produksi (HPP).
Di Pasar Tanjung Morawa, Deli Serdang, cabai merah dijual seharga Rp11.000 per kilogram (kg), dan bisa turun hingga Rp10.000/kg jika terjadi tawar-menawar. Sementara di Kota Medan, harganya berkisar Rp16.000/kg.
Menurut Pengamat Ekonomi Sumut, Benjamin Gunawan, biaya produksi cabai merah ditambah ongkos panen mencapai Rp15.504/kg. Artinya, petani justru merugi karena harga jual saat ini tidak menutup biaya produksi.
"Jika petani ingin mendapat keuntungan 30 persen, harga jual minimal harus Rp20.155/kg di tingkat petani. Ditambah margin pedagang, biaya distribusi, dan upah buruh sortir, harga ideal di pasar tradisional atau kota besar di Sumut seharusnya sekitar Rp28.900–Rp29.000/kg," jelas Gunawan, Jumat (27/6/2025).
Gunawan memperingatkan, harga yang terlalu murah berisiko memicu lonjakan harga cabai merah di kemudian hari. Penyebabnya, petani bisa kehilangan kemampuan untuk menanam kembali akibat kerugian yang dialami.
"Jika petani tidak bisa bercocok tanam lagi karena harga jual terlalu murah, pasokan akan menurun dan harga bisa melonjak tajam di masa depan," ujarnya.
Selain itu, melemahnya daya beli masyarakat turut memengaruhi penurunan harga cabai. Gunawan mencatat, penurunan konsumsi cabai juga berdampak pada penjualan bahan pangan lain seperti daging ayam dan sapi.
| Kapolrestabes Medan Ungkap Kronologi Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu: Pelaku Sakit Hati |
|
|---|
| Gojek Hadirkan Hemat Setiap Hari di Medan, Tarif Mulai Rp 6.000 |
|
|---|
| Luka yang Menyalakan Panggung, Kisah Desy Qobra Guru, Jadikan Teater sebagai Rumah |
|
|---|
| Wali Kota Rico Edukasi Tanggap Gempa Sejak Usia Dini: Indonesia di Ring of Fire |
|
|---|
| Evaluasi PAD, Wali Kota Soroti Kinerja Kadis Perkim dan Pajak Mamin, Hiburan, PBB |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/HARGA-BAHAN-POKOK-Suasana-di-Pasar-Tradisional-Kampung-Lalang.jpg)