Pengantin Wanita Menangis Duduk di Pelaminan Sendirian, Mempelai Pria Kabur dan Batalkan Pernikahan

"Kami sangat merasa terhina dan malu dengan apa yang terjadi. Kami tidak tahu bagaimana harus menghadapi tetangga dan masyarakat sekitar," kata Ny. Lamduan dengan wajah penuh kesedihan.

Keluarga pengantin perempuan akhirnya melapor ke Polsek Prathongkham untuk mengadukan kasus ini.

Mereka melaporkan pengantin laki-laki dengan tuduhan penculikan anak karena pengantin perempuan masih berusia 15 tahun.

Pihak berwajib mengatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai masalah ini, dan keluarga pengantin perempuan berharap agar pengantin laki-laki bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi.

Sementara itu, pengantin perempuan yang bernama Nona Aei (nama samaran) menceritakan bahwa ia pertama kali berkenalan dengan pengantin laki-laki melalui media sosial sekitar 6-7 bulan yang lalu.

Dalam perkenalan tersebut, hubungan mereka semakin dekat dan akhirnya mereka berhubungan seksual. Ketika keluarga mengetahui hubungan mereka, mereka meminta pengantin laki-laki untuk bertanggung jawab dan menikahi Nona Aei. Namun, pengantin laki-laki justru kabur pada hari pernikahan yang telah ditentukan.

Nenek pengantin perempuan, Ny. Tongleuang (57), juga menyatakan rasa kecewa yang mendalam terhadap apa yang telah terjadi.

"Kami sangat merasa malu dan terhina, namun kami harus tetap kuat. Kami harus melanjutkan hidup dan berharap keadilan ditegakkan," ujarnya.

Ny. Tongleuang juga menambahkan bahwa keluarga siap untuk memperjuangkan hak mereka di pengadilan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan