Breaking News

Berita Viral

5 Hari Baru Dievakuasi, Reaksi Basarnas Dituding Lambat Kasus Jatuhnya Juliana Marins di Rinjani

Meski telah ditemukan, sejumlah warganet Brasil menggaungkan kekecewaan terhadap Badan SAR Nasional (Basarnas) Indonesia.

Dok. Humas SAR Mataram/IG/Resgatejulianamarins
PENDAKI BRASIL TEWAS- (Kiri) Juliana Paris, pendaki asal Brasil. (Kanan) NTB K98-14 Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Ditemukan Tewas, Warganet Kritik Kinerja Tim SAR. 

Terjatuh di Kedalaman 600 Meter

Korban ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter di medan tebing terjal.

Panjang tali yang tersedia hanya 250 meter, sehingga tim SAR harus menyambung tali untuk mencapai titik jatuhnya korban.

Jurang yang curam juga menyulitkan pemasangan tambatan tali pengaman.

"Kedalaman sejauh 400–500 meter ini memang bukan sesuatu yang gampang," ujar Syafii.

"Tambatan tali tidak memungkinkan untuk dipasang dengan aman." Pasokan oksigen yang terbatas di ketinggian 9.000 kaki turut memperlambat gerak tim SAR.

Akibatnya, proses pencapaian titik korban harus dilakukan bertahap dan sangat hati-hati untuk menjaga keselamatan personel.

Pada hari keempat, Rabu (25/6/2025), tim SAR berhasil menjangkau posisi Juliana.

Proses evakuasi akan dilakukan dengan sistem vertical lifting untuk mengangkat jenazah ke atas.

Setelah itu, korban ditandu menyusuri jalur pendakian ke Posko Sembalun.

Dari Posko Sembalun, jenazah kemudian dibawa menggunakan helikopter ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk penanganan lebih lanjut.

Syafii menegaskan bahwa semua prosedur sudah dijalankan sesuai standar operasi, dengan mengedepankan keselamatan tim dan ketepatan dalam identifikasi lokasi.

"Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi di medan yang sangat sulit," tutupnya.

 Sebelumnya, Warganet Brasil ramai-ramai menyerbu kolom komentar akun Instagram resmi Basarnas, @sar_nasional usai pendaki Brasil, Juliana Marins (27) ditemukan meninggal dunia setelah jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (21/6/2025).

Mereka mengaku kecewa dengan kinerja tim SAR Indonesia yang membutuhkan waktu setidaknya lima hari untuk bisa mengevakuasi Juliana.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved