Sumut Terkini
Keluarga Berharap Jasad Azwar TKI Meninggal di Kamboja Bisa Dibawa Pulang, Disnaker: Biayanya Besar
Azwar dikabarkan meninggal dunia dengan tragis melompat dari lantai 3 sebuah gedung, Selasa (10/6/2025).
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Azwar (32) Warga Kelurahan Bunut, Lingkungan I, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan meninggal dunia setelah bekerja selama dua bulan di Kamboja.
Azwar dikabarkan meninggal dunia dengan tragis melompat dari lantai 3 sebuah gedung, Selasa (10/6/2025).
Keluarga berharap kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto untuk dapat membantu kepulangan jasad Azwar ke pelangkuan keluarganya.
Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan yang menyarankan agar Azwar di kebumikan di Kamboja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Asahan, Meiliana mengaku Kamis (19/6/2025) lalu, Disnaker Asahan telah mendampingi BP3MI melakukan tatap muka dengan keluarga korban.
Menurutnya, dari hasil pertemuan tersebut, pihak keluarga masih berharap jasad korban dapat dipulangkan dan dikebumikan di kampung halaman.
"Kemarin kami sudH melakukan Family Engagement bersama Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (Dit PWNI) ke keluarga korban. Keluarga masih berharap jenazah korban untuk bisa di pulangkan," ujar Meiliana, Rabu (25/6/2025).
Katanya, pihak keluarga masih berharap ada donatur yang bisa membantu memulangkan jenazah dan meminta KBRI untuk mengirimkan foto jenazah Azwar.
"Dari pembicaraan, biaya untuk pemulangan cukup besar. Pihak kedutaan, berharap jenazah tidak usah dipulangkan dan pardukifayah dilaksanakan di Kamboja," ungkapnya.
Meiliana mengaku, Azwar merupakan pekerja migran Indonesia yang berangkat tanpa prosedur atau ilegal.
Kendati begitu, pihak keluarga masih berharap pemulangan jenazah Azwar dapat berlangsung dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dapat turun tangan membantu kepulangan korban.
Fitri, Tante korban berharap kasus ini dapat segera menjadi perhatian pemerintah, terkhusus Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kepada bapak Presiden Prabowo yang terhormat, kami dari Sumatera Utara, Kabupaten Asahan memohon bantuan kepada bapak atas meninggalnya anak saya yang bernama Azwar," kata Fitri, Tante korban yang didampingi ayah Azwar, Zulkarnain dan adiknya Hafiza, Selasa (24/6/2025).
Katanya, Azwar meninggal dunia di Kamboja pada 10 Juni 2025 dengan lompat dari lantai tiga sebuah gedung di Kamboja.
"Kami sekeluarga memohon sekali kepada bapak agar bisa pulangkan anak saya dari Kamboja ke Indonesia. Kami mohon kepada bapak, karena kami adalah keluarga yang tidak mampu," ujarnya.
Permohonan ini diminta keluarga agar dapat melihat wajah Azwar meskipun dalam kondisi meninggal dunia.
"Hanya bapak yang bisa membantu kami, tolonglah pak kami orang susah pak. Sama siapa lagi kami memohon untuk memulangkan anak kami ke Indonesia," ujarnya sambil terisak-isak.
Sembari menangis, Fitri memohon kepada Prabowo Subianto untuk menanggapi dan menjadikan Azwar sebagai prioritas pemulangan.
Sebelumnya, oom korban, Rizal menyebut pemulangan belum dapat dilakukan karena terkendala biaya yang diminta sebesar Rp 160 juta.
Bahkan, menurutnya saat ini jasad Azwar sudah berada di bawah kepolisian otoritas Kamboja dan berharap KBRI dapat memberikan solusi.
Sebelum meninggal, Azwar sempat berkomunikasi dengan keluarga dengan mengirimkan beberapa video serta video call.
Dalam video callnya, Azwar mengaku meminta uang sebesar Rp 40 juta sebagai uang denda agar dirinya dapat dibebaskan dari perusahaan scamer tersebut.
Melalui video call dengan seorang temannya, Azwar mengaku sakit dan meminta pinjaman uang agar dirinya dapat dibebaskan.
"Ju (nama panggilan) untuk apa uang itu. Karena banyak kejadian udah dibayar dendanya juga ga dipulangkan juga," kata Seorang wanita yang telfon video dengan Azwar.
Azwar mengaku dirinya sedang sakit dan tidak dapat bekerja sehingga harus membawa denda agar dirinya tak dijual ke perusahaan lain.
"Enggak beb, karena aku sakit makanya aku ga bisa fokus kerja. Aku ga memenuhi target. Nanti kalau ada rezeki pasti aku ganti. Tolong kali, nanti pasti aku ganti," kata Azwar.
Selain itu, Azwar juga mengaku dibawa ke Kamboja oleh seorang agen bernama Hasan yang merupakan warga Medan.
"Yang ngajak aku bang Hasan, agen. Nomornya udah gak aktif lagi. Tolonglah aku beb," katanya.
Dilain video, Azwar turut meminta pinjaman uang sebesar Rp 40 juta untuk pembayaran denda dan ganti rugi. Parahnya lagi, dalam video tersebut, Azwar mengaku dirinya yang sedang sakit akan dibuang ke laut.
"Ziz (nama adik Azwar), bayari dendaku bisa ga Ziz. Biar pulang aku Ziz," ungkap Azwar di video lain.
Sambil terbatuk-batuk, Azwar mengaku kepada adiknya bahwa dirinya sedang sakit dan tidak bisa bekerja.
"Ziz, aku ga bisa kerja. Kalau dendaku dibayarkan sekalian beli tiketku pulang. Kalau enggak, aku dijual lagi terus aku nanti dibuang kelaut karena sakit ga bisa kerja," ungkapnya dalam video tersebut.
Sebelumnya, Azwar yang diiming-imingi akan bekerja sebagai penyanyi di Malaysia, dijual ke Kamboja dan dipekerjakan di perusahaan Scamer.
Azwar diberangkatkan oleh seorang Pria warga Medan pada April 2025 lalu. Diiming-imingi dengan upah 800 dolar atau setara dengan Rp 13 juta yang bekerja sebagai penyanyi di Malaysia.
Bukan Malaysia, Azwar malah dikirim ke Kamboja untuk menjadi pekerja perusahaan scamer dan diperjualbelikan kepada perusahaan-perusahaan sekitar.
(cr2/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Gubernur Sumut Hadiri Zikir Akbar Nasional PPITTNI |
|
|---|
| Sempat Ngaku tak Terima Bansos, Warga Siantar yang Ditemui Dinsos Akhirnya Klarifikasi |
|
|---|
| Dalam Sehari, Tim Polres Tanah Karo Sikat 5 Pengedar Sabu Dari Beberapa Lokasi di Berastagi |
|
|---|
| Sekolah Kader PKB Sumut Digelar, Loso Ingatkan Perjuangan Partai dengan NU |
|
|---|
| Tokoh Simalungun Dr Sarmedi Purba Adukan Masalah Sihaporas ke Komnas HAM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kolase-Foto-Azwar-sebelum-dan-sesudah-bekerja-dua-bulan-di-Kamboja_.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.