Israel vs Iran

Usai Gempur Pangkalan Militer AS di Qatar, Iran Kembali Luncurkan Rudal ke Israel

Militer Iran kembali melakukan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Israel, Selasa (24/5/2025) pagi waktu setempat.

Editor: Juang Naibaho
Youtube Infomix 360
PERANG - Ilustrasi perang Israel vs Iran kian memanas. Militer Iran kembali melakukan serangan ke sejumlah wilayah di Israel, Selasa (24/5/2025) pagi waktu setempat. Serangan ini dilakukan usai meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar 

TRIBUN-MEDAN.com - Militer Iran kembali melakukan serangan rudal ke sejumlah wilayah di Israel, Selasa (24/5/2025) pagi waktu setempat.

Dari berbagai sumber yang dikutip, rudal-rudal itu mengarah ke Kota Haifa, Gurun Negev (Situs Nuklir Dimona) hingga Pangkalan Udara Nevatim.

Belum diketahui berapa rudal yang ditembakkan Iran kali ini, termasuk tingkat keberhasilannya.

Namun, warga di Haifa mendengar suara ledakan kuat. Suara ledakan juga terdengar di sekitar Pangkalan Militer Nevatim.

Belum ada keterangan resmi dari pihak Iran maupun Israel atas serangan terbaru ini.

Serangan ini sekaligus mementahkan klaim Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya mengumumkan Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat. 

Pengumuman tersebut disampaikan Trump melalui media sosial setelah Iran meluncurkan belasan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar.

Belakangan pernyataan Trump dibantah Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi.

Abbas menyatakan operasi militer Angkatan Bersenjata Iran untuk menghukum agresi Israel berlangsung hingga menit terakhir.

Ia juga mengungkapkan terima kasihnya bersama rakyat Iran kepada Angkatan Bersenjata yang gagah berani dan terus bersiaga untuk mempertahankan negaranya hingga tetes darah penghabisan.

"Operasi militer Angkatan Bersenjata kami untuk menghukum Israel atas agresinya berlangsung hingga menit terakhir pukul 4 pagi," tulis Aragchi dilansir dari Aljazeera, Selasa (24/6/2025).

Bersama dengan seluruh rakyat Iran, saya berterima kasih atas Angkatan Bersenjata kita yang gagah berani dan terus bersiaga untuk mempertahankan negeri tercinta kita hingga tetes darah penghabisan dan membalas setiap serangan musuh hingga menit terakhir," lanjut dia.

Baca juga: Pernyataan Rusia Siap Bantu Iran Perang Melawan Israel, Putin Akan Turun Gunung, Trump Dalam Masalah

Serangan Iran ke Pangkalan Militer AS

Sebelum menggempur Israel pada Selasa pagi, Iran lebih dulu meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid, markas militer AS di Qatar, pada Senin (23/6/2025) malam. 

Serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. 

Serangan rudal Iran terjadi hanya beberapa hari setelah pesawat pengebom AS menjatuhkan bom seberat 13,6 ton ke fasilitas nuklir bawah tanah Iran. 

Meski melancarkan serangan, Iran disebut telah memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada AS dan otoritas Qatar beberapa jam sebelumnya. Presiden AS Donald Trump menilai hal tersebut sebagai langkah positif. 

“Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena telah memberi kami pemberitahuan lebih awal. Itu memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang dan tidak ada yang terluka,” tulis Trump melalui akun di platform Truth Social. 

Trump mengungkapkan bahwa 14 rudal ditembakkan ke Pangkalan Udara Al Udeid, tetapi seluruhnya berhasil ditangkis tanpa menyebabkan kerusakan berarti. 

“Yang terpenting, mereka telah mengeluarkan semuanya dari sistem mereka. Mudah-mudahan tidak akan ada lagi kebencian,” tambahnya.

Gencatan Senjata

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan “gencatan senjata total dan lengkap”. Itu dilakukan segera setelah Iran melancarkan serangan rudal terbatas terhadap pangkalan militer AS di Qatar. 

Menurut laporan AFP (24/6/2025), Trump mengunggah di Truth Social bahwa gencatan senjata Iran dan Israel bertahap selama 24 jam akan dimulai sekitar tengah malam Selasa waktu timur.

Itu memberi kedua negara waktu enam jam untuk mengakhiri dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung.

Trump mengatakan hal itu akan membawa kedua negara menuju akhir dari peperangan. 

"Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, dan itu pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, atas Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan yang mereka miliki untuk mengakhiri apa yang disebut sebagai 'PERANG 12 HARI'," tulis Trump di situs Truth Social miliknya. 

“Ini adalah perang yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun, dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, tetapi itu tidak terjadi, dan tidak akan pernah terjadi! Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan TUHAN MEMBERKATI DUNIA!,” lanjut pernyataan tersebut. 

Sementara itu, Iran disebut akan menghentikan seluruh operasi militer secara sepihak terlebih dahulu, disusul oleh Israel 12 jam kemudian. 

“Pada jam ke-24, berakhirnya perang 12 hari secara resmi akan disambut oleh dunia,” ujar Trump.

Kabar terbaru yang dilaporkan CNN, Israel menyetujui gencatan senjata dengan syarat Iran menghentikan serangan. Hal tersebut disampaikan seorang pejabat Gedung Putih, yang juga mengeklaim bahwa Iran menyetujuinya. 

Saat bernegosiasi, Trump berbicara langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Sementara itu, Wapres AS JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Utusan Khusus Steve Witkoff merundingkan syarat-syaratnya dengan Iran, baik melalui saluran langsung maupun tidak langsung. 

Sementara itu, seorang pejabat Iran mengaku belum menerima proposal gencatan senjata yang diajukan AS.

Pejabat yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan kepada CNN, tidak ada alasan untuk melakukan gencatan senjata. 

Adapun pejabat tersebut mengungkapkan, Iran akan terus berjuang sampai mencapai perdamaian abadi. 

Teheran disebutnya juga akan menganggap pernyataan dari Israel dan AS sebagai "tipuan" untuk membenarkan serangan terhadap kepentingan Iran. 

"Pada saat ini, musuh sedang melakukan agresi terhadap Iran, dan Iran hampir mengintensifkan serangan balasannya, tanpa ada yang mendengarkan kebohongan musuh-musuhnya," kata pejabat itu.

Akan tetapi, menurut salah satu diplomat dalam negosiasi itu yang membocorkan info kepada CNN, Iran sudah menyetujui syarat-syarat gencatan senjata dengan Israel setelah dimediasi Qatar. 

Trump lalu berterima kasih kepada Emir Qatar atas bantuannya menengahi kedua pihak. 

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani pada Senin menyatakan bahwa Iran telah menyepakati syarat gencatan senjata. 

Meski begitu, sejauh ini belum ada konfirmasi langsung dari Pemerintah Iran maupun Israel mengenai kepastiannya. 

Dilansir dari The Jerusalem Post, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumpulkan para menterinya dalam rapat kabinet keamanan yang berlangsung hingga Selasa (24/6/2025) pagi (waktu setempat) saat Presiden Donald Trump mengumumkan gencatan senjata.

Netanyahu meminta para menteri untuk menghindari membuat pernyataan publik setelah pertemuan berakhir.

"Trump berbicara dengan Netanyahu pada hari sebelumnya sebelum mengunci kesepakatan gencatan senjata dengan Iran, yang dimediasi oleh Qatar," kata sumber diplomatik dilansir dari The Jerusalem Post, Selasa (24/6/2025). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Berita viral lainnya di Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved