KEBAKARAN HUTAN HARANGGAOL - Personel BPBD dan Damkar berjibaku memadamkan api yang terpantau berada di perbukitan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun, Sabtu (21/6/2025) malam
TRIBUN-MEDAN.com, RAYA- Kebakaran hutan di wilayah Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun pada Sabtu (21/6/2025) malam tadi membuat geger masyarakat sekitar.
Titik api terpantau berada di bebukitan, yang diduga membakar ke kerumputan kering.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Simalungun, Resman Saragih yang dikonfirmasi reporter Tribun Medan pada Minggu (22/6/2025) siang menyebut bahwa pihaknya masih melengkapi proses penyelidikan.
Adapun informasi yang diterima BPBD tentang kebakaran tersebut adalah Pukul 20.20 WIB malam tadi.
Kemudian, mengingat lokasi kebakaran hutan berada sekitar 30 km dari ibukota kabupaten di Kecamatan Pematang Raya dan titik api berada di perbukitan, personel pun butuh waktu untuk menjangkau lokasi.
"Dua unit mobil damkar kita turunkan dari Pos Damkar yang ada di Kecamatan Purba dan Kecamatan Pamatang Raya," kata Resman.
"Api berada di perbukitan Kelurahan Haranggaol Horison, Kecamatan Haranggaol Horison, dan dapat dikuasai sekitar pukul 01.55 WIB dini hari tadi," sambung Mantan Kepala Dinas Pariwisata ini.
Resman melaporkan bahwa tidak ditemukan adanya korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun demikian, luasan api yang terbakar diperkirakan mencapai 30 hektare.
Tim BPBD Kabupaten Simalungun pun terus erkoordinasi dengan camat dan Perangkat Nagori setempat untuk mengimbau potensi bencana kebakaran karhutla agar segera dicegah dengan kesadaran bersama.
"Sekitar pukul 02.30 tadi, personel kita sudah meninggalkan lokasi kebakaran," pungkasnya.
Kadis LHK Sumut Yuliani Siregar saat memantau Karhutla di Samosir, Minggu (22/6/2025). Yuliani menjelaskan akibat Karhutla di Samosir 100 HA lahan hangus terbakar. (DOKUMENTASI)
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di tiga Kabupaten Sumut sejak beberapa hari lalu. Karhutla itu terjadi di Kabupaten Simalungun, Samosir dan Humbang Hasundutan (Humbahas).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( DLHK) Sumut Yuliani Siregar mengatakan, kondisi terkini Karhutla di tiga kabupaten tersebut sudah padam sejak pagi tadi.
Yuliani menjelaskan, penyebab kebakaran hutan itu, karena adanya tradisi dari warga setempat untuk membakar rumput di musim panas.
Rumput tersebut dibakar, kata yuliani agar menghasilkan rumput baru untuk makanan hewan ternak warga.
Namun, saat pembakaran rumput belum selesai, warga meninggalkannya. Padahal kondisi cuaca di tiga kabupaten tersebut cukup panas dan berangin.
"Kalau karhutla mulai terjadi kapan saya kurang hapal, kalau Samosir sejak Kamis (Karhutla), tapi per hari ini karhutla di tiga kabupaten itu sudah padam semua," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Minggu (22/6/2025).
Meski sudah padam, Yuliani tidak merinci secara detail luas lahan karhutla yang terbakar dan kapan karhutla terjadi
"Kalau luasnya berapa saya belum lihat data, tapi kalau untuk samosir ada sekitar 100 HA lahan. Untuk yang Samosir ini api sulit dipadamkan, karena daerah perbukitan dan jalan terjal serta kesulitan akses masuk. Tapi sejauh ini semua sudah padam,"jelasnya.
Yuliani juga membantah karhutla terjadi dekat dengan permukiman warga.
"Ini saya lagi di Samosir ya dan Karhutla di Samosir ini terjadi jauh dari permukiman warga dan tak ada korban atau rumah yang terbakar. Jika memang dekat dengan permukiman pastinya api lebih mudah dan cepat dipadamkan," ucapnya.
Diakuinya, jika karhutla yang terjadi di Humbahas itu dekat dengan jalan. Tetapi bukan dekat dengan permukiman.
"Kalau di Humbahas iya dekat dengan jalan, tapi begitu ada kebakaran langsung dipadamkan dengan cepat. Jadi semua dalam kondisi aman dan nihil korban jiwa," jelasnya.
Untuk itu, Yuliani meminta agar warga setempat tidak melakukan pembakaran rumput sementara waktu. Agar tidak terjadi karhutla.
"Sama jika ada warga yang ingin buka lahan, jangan dengan cara membakar hutan. Kemudian jika hendak bakar rumput, pastikan api sudah paham, cuaca lagi tidak panas dan berangin. Baru ditinggal pergi," jelasnya
Untuk saat ini, kata Yuliani, pihaknya masih siap siaga di kawasan karhutla di tiga kabupaten tersebut.
"Kita masih terus di lokasi, tim sudah diturunkan di sejumlah titik karhutla. Dan titik karhutla ini terjadi di daerah yang memang dari tahun ke tahun terbakar. Jadi tim kita siap siaga di sana sampai kondisi hutan dan lahan tidak terbakar lagi," ucapnya.
Sementara itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, untuk Karhutla di Kabupaten Simalungun terjadi di Kawasan Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan pukul 20.10 WIB, Sabtu (21/6/2025) kemarin
Dalam rilis BPBD dijelaskan, untuk penyebab kebakaran api masih dam tahap penyelidikan lebih lanjut. Sementara untuk lahan yang terbakar diperkirakan capai 2 HA.
Selain itu, Karhutla di Kabupaten Samosir terjadi di sekitaran Desa Manahan, Desa Turpuk Sihotang, Turpuk Sagala, Perbukitan Hutan Lindung dan area perbukitan (Bukit Cinta dengan Bukit Holbung)
Kebakaran di Samosir terjadi sejak Kamis (19/6/2025). Dan berhasil dipadamkan, Minggu (22/6/2025).
Dengan luas lahan terbakar 100 HA dengan rincian kebakaran di Hutan Lindung menghanguskan 45 HA, kemudian Bukit Cinta dan Holbung menghanguskan 25 HA lahan. Dan sisanya lahan di tiga desa tersebut.
Untuk lahan yang terbakar di Samosir ini sebagian kawasan hutan lindung. Namun tidak ada korban atau rumah warga yang terbakar.
Namun, saat ini masih ada karhutla yang terjadi di Samosir yakni di Desa Sosor Dolok dekat Air Terjun Efrata.
Berdasarkan data BPBD api masih ada namun sudah semakin padam dan masih dalam pengawasan pihaknya.
Sementara itu untuk kebakaran hutan di Humbahas terjadi di Desa Parulohan, Wisata Panoguan Solu Kecamatan Lintong Nihuta. Kebakaran terjadi sejak, Jumat (20/6/2025) lalu.
Untuk penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Berdasarkan data BPBD Sumut, luas lahan yang terbakar mencapai ratusan hektar lahan.
Namun tak ada korban jiwa dan rumah yang terbakar.
Saat ini kondisi api sudah padam, tapi masih dalam pemantauan pihak pemerintah setempat.