Berita Viral

RESPONS Kepsek SD Soal Video Siswanya Sawer Biduan di Acara Perpisahan: Murni dari Wali Murid

Pihak sekolah buka suara soal siswa SD sawer biduan di acara perpisahan sekolah. 

Istimewa
PERPISAHAN SEKOLAH VIRAL - Tangkapan layar video sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kenayan Tulungagung, Jawa Timur sawer biduan saat acara perpisahan sekolah. Kepsek angkat bicara 

Pihak sekolah menegaskan bahwa kegiatan sawer tersebut merupakan inisiatif dari wali murid, yang tergabung dalam paguyuban kelas 6 SDN 1 Kenayan.

"Untuk yang video viral itu, itu adalah semuanya murni dari wali murid, dari paguyuban kelas 6 SDN 1 Kenayan," terang Kholisina.

Setelah kejadian tersebut viral, pihak sekolah langsung mengambil langkah dengan menghubungi para wali murid yang mengadakan kegiatan tersebut.

Hasilnya, wali murid menyampaikan permohonan maaf secara lisan dan tertulis kepada pihak sekolah.

Dalam surat juga disampaikan bahwa uang sawer tersebut dari para orangtua yang diberikan kepada siswa.

"Kemarin setelah kejadian itu, sudah viral itu, akhirnya wali murid dihubungi, dan akhirnya wali murid sudah minta maaf ke sekolah. Kemarin ke sekolah minta maaf secara lisan dan tertulis," terang Kholisina.

Kejadian ini menjadi evaluasi bagi pihak sekolah.

Mereka mengakui kecolongan dan menilai bahwa tindakan sawer tersebut tidak pantas bagi anak-anak.

Pihak sekolah berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.

"Ya, ini semuanya apa ya? Kita mengakui kalau kecolongan itu, dan kejadian itu adalah tidak pantas untuk anak-anak, ke depannya semoga tidak ada kejadian yang begini lagi, dan harus tidak ada," terang Kholisina.

Sementara itu dalam berita lain, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengingatkan sekolah agar tidak menyelenggarakan acara pelepasan siswa secara berlebihan.

Ia menegaskan, kegiatan semacam itu boleh dilakukan selama semua orang tua atau wali murid sepakat dan tidak ada yang merasa keberatan.

“Boleh dilakukan asal tidak memberatkan. Jika ada satu saja wali murid yang keberatan, maka acara tidak boleh digelar,” ujar Wahyu, Kamis (5/6/2025).

Wahyu menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada orang tua dan wali murid, dengan catatan tidak ada pihak yang dirugikan, terutama secara finansial.

“Jangan sampai justru membebani orangtua,” tegasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved