Berita Viral

PENGAKUAN Langsung Presiden Rusia Bantu Iran Lawan Israel, Situasi Panas, KBRI Siaga 1 Evakuasi WNI

Situasi perang antara Iran dengan israel masih memanas. Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku pernah menawarkan bantuan udara kepada Iran

|
Editor: Salomo Tarigan
KOLASE/TRIBUN MEDAN
VLADIMIR PUTIN: Presiden Rusia Vladimir Putin 

Di tengah pertikaian, muncul kabar China diam-diam mengirim pesawat misterius ke Iran.

Dikabarkan, sehari setelah Israel menyerang Iran pada Jumat (13/6/2025) lalu, sebuah pesawat kargo dilaporkan lepas landas dari China. 

Keesokan harinya pada Minggu (15/6/2025), pesawat kedua berangkat dari kota pesisir.

Baca juga: RESPONS Ahmad Dhani Tak Disangka, Putranya Al Ghazali tak Ingin Ada Mulan Jameela di Pelaminan

Kemudian pada Senin (16/6/2025), satu pesawat angkut lagi berangkat dari Shanghai.

Baca juga: NASIB Zarof Ricar Makelar Kasus Ronald Tannur Divonis 16 Tahun, Terbukti Mufakat Jahat Suap Hakim

Dilansir dari surat kabar Inggris The Daily Telegraph atau The Telegraph, data menunjukkan pada setiap penerbangan, pesawat bergerak ke arah barat di sepanjang utara China, menyeberang ke Kazakhstan, lalu menuju selatan ke Uzbekistan dan Turkmenistan, kemudian menghilang dari radar saat mendekati Iran.

Lebih misterius, rencana penerbangan mengindikasikan tujuan akhir Luksemburg, tetapi pesawat itu terpantau tidak pernah terbang di dekat langit Eropa.

Muncul kekhawatiran tentang apa yang mungkin telah dikirim dari China ke Iran tersebut saat perang antara Iran dengan Israel tengah berkecamuk.

Pakar penerbangan mencatat jenis pesawat yang digunakan yakni pesawat kargo Boeing 747, umumnya digunakan untuk mengangkut peralatan dan senjata militer, dan disewa untuk menerbangkan pesanan kontrak pemerintah.

"Kargo-kargo ini tentu saja menarik banyak perhatian karena adanya harapan bahwa China akan melakukan sesuatu untuk membantu Iran," kata dosen di Universitas Exeter yang meneliti hubungan Tiongkok dengan Timur Tengah dan Afrika Utara, Andrea Ghiselli, dilansir dari The Telegraph, Selasa  (17/6/2025).

Baca juga: SOSOK Ronald Sinaga yang Siap Bersaing dengan Jokowi dalam Proses Pemilihan Ketum PSI

China dan Iran merupakan mitra strategis yang bersekutu dalam penentangan mereka terhadap tatanan dunia yang dipimpin AS, serta mendukung fase “multipolar” baru dalam diplomasi global.

Iran juga merupakan salah satu pemasok energi utama Tiongkok, yang mengirim sebanyak dua juta barel minyak per hari.

Dengan demikian, tidak aneh jika Beijing mungkin mencari cara untuk mendukung dan menstabilkan Iran tersebut.

"Runtuhnya rezim saat ini akan menjadi pukulan yang signifikan dan akan menimbulkan banyak ketidakstabilan di Timur Tengah, yang pada akhirnya akan merusak kepentingan ekonomi dan energi China," kata Ghiselli.

"Selain itu, di Iran mungkin ada banyak pihak yang mengharapkan bantuan dari China," lanjut dia.

Baca juga: Real Madrid Gagal Menang dari Al Hilal di Piala Dunia Klub,Debut Xabi Alonso dan Inzaghi Antiklimaks

China tercatat punya sejarah memasok Iran meskipun dikritik dunia internasional, misalnya mengirim ribuan ton bahan rudal balistik yang dapat digunakan dalam pengembangan senjata nuklir Iran. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved