Sumut Terkini

BLAK-BLAKAN Ephorus HKBP soal Keramba di Danau Toba dan 2 Kartu Kuning dari UNESCO

Kondisi Danau Toba saat ini ibarat tong sampah raksasa. Keberadaan keramba membuat Danau Toba tercemar.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan saat berada pada doa bersama yang digelar di Samosir, Selasa (1/4/2025). Menurut Ephorus HKBP, kondisi Danau Toba saat ini ibarat tong sampah raksasa. Keramba membuat Danau Toba tercemar. 

Victor mengakui banyak masyarakat di sekitar Danau Toba yang hidup dari keramba-keramba yang ada di sana untuk budidaya ikan, namun berujung mencemari Danau Toba.

"Keramba-keramba itu masyarakat atau pengusaha?" tanya Rhenald Kasali,

"Yang saya tahu ini lebih banyak ini dari perusahaan, namun ada juga memang punya penduduk. Memang di waktu beberapa tahun terakhir ini, ada menurun sedikit ," kata Victor.

"Dan kalau kita perhatikan pun, kalau kita dari Parapat menuju Siantar, di pinggir jalan itu kelihatan berkurang. Kita tidak tahu entah yang di tempat tersembunyi ya," ujar Victor.

LBP Beri Perhatian

Victor mengaku sampai sekarang Luhut Binsar Pandjaitan menaruh perhatian sehingga jumlah keramba di Danau Toba berkurang.

"Beliau melakukan apa di sana?" tanya Rhenald.

"Perizinan mungkin. Beliau kan kemarin menteri ya. Sebagai Menko tentu punya akses untuk ini semua," kata Victor.

Victor berharap ekologis Danau Toba ke depan menjadi perhatian untuk mendukung pariwisata.

Jika tidak kata Victor bisa jadi ikan mas di Danau Toba bisa punah.

"Yang tiga kali kemarin mati itu, semua ikan mas itu Prof. Padahal orang Batak itu, ikan mas bagian dari adat loh. Sebelumnya ihan (ikan batak) sudah punah. Kalau nanti ikan emas juga punah, masa ikan lele menjadi upacara adat. Jadi ini peringatan dan kita perlu saling mengingatkan," kata Victor.

Sehingga menurut Victor penggunaan keramba di Danau Toba jangan berlebihan dan secukupnya saja agar tidak mencemari lingkungan.

Menurut Victor, jika semua pihak serius merawat Danau Toba dan sekitarnya sangat berpotensi menyaingi Bali sebagai destinasi wisata.

"Saya yakin bisa mengimbangi Bali dari segi alamnya. Saya yakin dan Toba indah sekali. Tapi kenapa enggak diminati? Itu tadi dia sudah tercemar, kotor, rawan bencana. Nah ini harus memang semua berpartisipasi. Penduduk setempat, kelompok masyarakat, perusahaan, semua sektor, dan pemerintah semua harus bekerja sama," kata Victor.

Ia berandai-andai jika ada 1 juta turis asing saja pertahunnya ke Danau Toba, itu sudah memberi banyak berkat bagi masyarakat sekitar.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved