Berita Viral
UPDATE Jumlah Korban Tewas Perang Iran vs Israel
Israel meningkatkan serangan udara ke Iran di hari ketiga "Operasi Singa Bangkit", pada Minggu (15/6/2025) waktu setempat.
Kepala penelitian Komoditas Global di JP Morgan, Natasha Kaneva, mengingatkan potensi lonjakan harga minyak dunia lebih lanjut jika Iran menutup Selat Hormuz.
“Harga bisa melonjak ke 120 dollar AS per barrel, atau lebih, jika jalur itu ditutup,” katanya dalam catatan resmi yang dikutip CNBC, Sabtu (14/6/2025).
Ia menambahkan, sekitar 30 persen minyak dunia melewati jalur ini.
Hal serupa diungkapkan Analis Global Risk Management, Arne Rasmussen.
"Penutupan Selat Hormuz adalah mimpi buruk absolut untuk pasar energi global," ujarnya.
Tak hanya minyak, bursa saham Asia juga ikut tertekan. Indeks Nikkei Jepang melemah 1,1 persen, KOSPI Korea Selatan turun 1,3 persen, dan Hang Seng Hong Kong susut 1 persen pada sesi perdagangan Jumat (13/6/2025), sebagaimana dilaporkan Reuters.
Kepala Strategi Investasi Saxo, Charu Chanana, menilai eskalasi konflik ini menambah lapisan ketidakpastian baru di tengah sentimen pasar yang sudah rapuh.
“Harga minyak dan aset safe haven seperti emas bisa terus naik jika ketegangan memburuk,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).
Harga emas pun terbang ke 3.444,06 dollar AS per ons, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di 3.500,05 dollar AS yang tercatat April lalu.
Analis RBC Capital, Helima Croft, mengatakan pelaku pasar masih menanti sikap balasan Iran.
“Pertanyaannya, apakah Iran akan membatasi respons pada Israel saja, atau melebar ke target lain di kawasan?” ujarnya dalam catatan analisis, Jumat (13/6/2025), dilansir dari Reuters.
Obligasi AS diborong Pasar uang pun tak luput.
Obligasi pemerintah AS diborong, mendorong imbal hasil US Treasuries 10 tahun turun ke 4,31 persen—terendah dalam sebulan terakhir.
Swiss franc dan dollar AS kembali diminati sebagai aset aman. Analis City Index, Matt Simpson, menilai para trader kini sangat waspada terhadap risiko konflik skala besar.
“Volatilitas pasar masih akan tinggi selama ketidakpastian ini berlangsung,” katanya kepada Reuters, Jumat (13/6/2025).
Di tengah situasi ini, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan serangan Israel adalah tindakan sepihak.
"Washington tak terlibat dan meminta Iran tidak membalas ke kepentingan AS," tegasnya dalam konferensi pers di Washington DC, Kamis (12/6/2025), seperti dikutip Reuters.
Meski situasi masih dinamis, analis Barclays Amarpreet Singh menilai lonjakan harga minyak 10 dollar AS dalam tiga hari terakhir belum mencerminkan potensi gangguan nyata terhadap produksi minyak Iran.
Selat Hormuz menjadi perhatian dunia, karena jalur ini dilalui seperlima konsumsi minyak global, sekitar 18-19 juta barrel minyak mentah per hari.
Ketidakpastian ini berpotensi memperpanjang tekanan bagi pasar dunia yang sebelumnya sudah terguncang oleh kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump, serta negosiasi nuklir AS-Iran yang masih menemui jalan buntu.
(*/Tribun-medan.com/Kompas.com)
Baca juga: Timur Tengah Mendidih, 78 Tewas setelah Serangan Balasan Israel ke Iran , Incar Puluhan Target Vital
Baca juga: Dihujani Rudal Balistik Iran, Israel Balas Gempur Pertahanan Udara di Teheran, Sudah 78 Tewas
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| FANTASTIS Kekayaan Roy Suryo Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Punya 35 Mercedes Benz |
|
|---|
| KABAR Terbaru Farhan Hamid Hilang Saat Demo, Kini Ditemukan Tinggal Kerangka di Gedung ACC |
|
|---|
| SOSOK Bupati Sugiri Sancoko Terjaring OTT KPK, Bupati Ponorogo Pertama Jabat 2 Periode |
|
|---|
| SOSOK Anggota DPRD Trenggalek Pukuli Guru dan Ancam Bakar Sekolah Gegara HP Adiknya Disita |
|
|---|
| NASIB Lisa Mariana Usai Jadi Tersangka Video Syur dan Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Telegram-resmi-Korps-Garda-Revolusi-IRGC-Iran.jpg)