Sumut Terkini
Aliansi Masyarakat Saparang Gelar Aksi, Bawa Peti dan Salib Bertuliskan Hukum di Toba Mati
Setibanya di Mapolres Toba, massa yang terdiri dari kaum muda, orang tua hingga nenek-nenek menyuarakan kegetirannya sebagai warga.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Seratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Sampuara, Parik, dan Amborgang (Saparang) turun ke jalan.
Mereka menyuarakan keresahan dan kesedihan akibat adanya dugaan kehadiran mafia tanah yang mempermainkan hukum sehingga lahan mereka dieksekusi pada bulan Mei 2025 lalu.
Orator aksi, Jonson Pardosi menyampaikan beberapa hal saat aksi digelar.
Para demonstran bergerak dari titik kumpul menuju Mapolres Toba.
Setibanya di Mapolres Toba, massa yang terdiri dari kaum muda, orang tua hingga nenek-nenek menyuarakan kegetirannya sebagai warga.
"Untuk Kapolres Toba, kami minta menghentikan pelaksanaan eksekusi yang saat ini masih berlangsung," ujar Jonson Pardosi, Jumat (13/ 6/2025).
Selanjutnya, ia juga meminta agar penggugat dilarang kepolisian menanam tanaman di lahan yang sudah eksekusi karena eksekusi lahan sebelumnya diduga cacat.
"Melarang penggugat menanam tanaman di lahan yang eksekusi karena kami menganggap eksekusi cacat hukum," tuturnya.
Saat ini, warga di tiga desa tersebut tengah resah atas kehadiran sejumlah Orang Tak Dikenal (OTK). Pasalnya, sebelumnya OTK sudah berbenturan dengan masyarakat sekitar saat eksekusi lahan berlangsung.
"Menangkap OTK yang saat ini berada di lahan eksekusi yang sudah membuat ketakutan dan keresahan terhadap masyarakat," sambungnya.
"Copot Kabag Ops yang membiarkan OTK berbenturan dengan masyarakat pada saat pelaksanaan eksekusi pada tanggal 8 Mei 2025," tuturnya.
Mereka menduga kehadiran mafia tanah membuat warga resah.
"Melalui aksi hari ini, kami menyampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan baik yang di Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Toba bahwa masyarakat resah dan sedih akan tindakan oknum mafia tanah," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
| Info Bencana Alam di Tapsel, Jalan Danau Siais Amblas, Longsor Tobotan Mobil Masuk Jurang |
|
|---|
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/GELAR-AKSI-Aliansi-masyarakat-di-tiga-desa.jpg)