Sumut Terkini

Nelayan Tenggelam di Danau Toba Diduga karena Angin Kencang, Korban Masih dalam Pencarian

Dua orang nelayan dilaporkan tenggelam di Perairan Danau Toba, tepatnya di kawasan Bokung, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
DOK/SAR PARAPAT
NELAYAN TENGGELAM; Proses pencarian seorang nelayan berinisial AM telah dimulai sejak kemarin, Selasa (10/6/2025) di perairan Danau Toba yang terletak di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. 

Kemarin, proses pencarian pria inisial AM ini telah dilakukan. Proses pencarian masih berlangsung hingga hari ini, Rabu (11/6/2025).

"Kita mendapatkan informasi bahwa ada masyarakat yang tenggelam akibat cuaca ekstrem angin kencang," ujar Iptu Edward Sidauruk.

"Kedua korban adalah bersaudara, inisial SM dan AM. Sepulangnya sampan mereka kena hantam ombak hingga akhirnya sampan mereka terbalik," pungkasnya.

TERBARU Kasat Reskrim Polres Samosir Iptu Edward Sidauruk menuturkan kronologi kejadian.

"Pada Selasa (10/6/2025) pukul 13.00 WIB, korban atas nama Amran Malau bersama Sukandi Malau berangkat dari Bokung menuju Pulau Tao untuk memancing dan berburu burung dengan menggunakan sampan dayung," ujar Iptu Edward Sidauruk, Rabu (11/6/2025).

"Setelah melewati pulau kecil (Dattar) sampan mereka dihantam ombak yg mengakibatkan sampan mereka terbalik," lanjutnya.

Ia tambahkan, Sukandi Malau berenang kembali menuju pulau kecil tersebut dan menemukan batu besar. Di sana, Sukandi Malau berhenti dan berteriak minta tolong.

Tak lama kemudian, teriakannya didengar oleh Sihol Turnip dan menjemputnya dengan menggunakan sampan mesin.

"Sukandi Malau ke Pulau Dattar mendapatkan pertolongan pertama. Kemudian Sihol Turnip menghubungi Jerbin Sinaga. Selanjutnya menghubungi Kapolsek Simanindo melaporkan kejadian tersebut," terangnya.

Hingga saat ini, pencarian Amran Malau masih berlangsung.

Pelayaran Kapal Kayu - Ferry Dihentikan 

Sebelumnya diberitakan cuaca ekstrem, angin kencang melanda sejumlah lokasi di kawasan Danau Toba.

Angin kencang di perairan Danau Toba ini membuat sejumlah penyeberangan dihentikan. 

Satu diantaranya adalah penyeberangan yang melalui jalur Simanindo - Tigaras dan sebaliknya. 

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Danau Toba (KSOPP) Rijaya Simarmata mengutarakan, kecepatan angin yang mencapai 15 knot terlalu beresiko dalam pelayaran di Danau Toba. 

“Kecepatan angin sangat kencang. Jadi kita tidak ingin ambil risiko," ujar Rijaya Simarmata dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/6/2025). 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved