TRIBUN WIKI
Niat Puasa Ayyamul Bidh Beserta Jadwal Pelaksanaannya di Bulan Juni 2025
Lafaz atau bacaan niat puasa Ayyamul Bidh adalah نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى atau Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Bagi Anda yang lupa dengan niat puasa Ayyamul Bidh, kini tak perlu khawatir.
Kami akan menyuguhkan niat puasa Ayyamul Bidh dalam bahasa Arab beserta artinya.
Bukan cuma niatnya saja yang kami suguhkan, tapi juga jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Juni 2025.
Kita ketahui bersama, bahwa pada bulan Juni 2025 umat muslim melaksanakan Idul Adha pada 6 Juni 2025, atau 10 Dzulhijjan 1446 Hijriah.
Setelah Idul Adha, umat muslim akan memasuki hari Tasyrik.
Baca juga: Kapan Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juni 2025, Berikut Ini Adalah Jadwalnya
Hari Tasyrik adalah hari dimana umat muslim dilarang berpuasa.
Umat muslim masih akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban setelah pelaksanaan Idul Adha.
Karenanya, penting mengetahui kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh.
Sebab, jika kita tidak tahu kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh, bisa-bisa Anda malah melanggar ketentuan yang ada.
Dalam Fathul Mu’in, Syekh Zainuddin Al-Malibari menegaskan bahwa puasa pada Hari Tasyrik adalah haram, sebagaimana ditegaskan pula oleh Imam Syafi’i dalam qaul jadid-nya.
Baca juga: Niat Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah Beserta Cara Pelaksanaannya
Hadits serupa juga terdapat dalam riwayat An-Nasa’i:
"Hari Arafah, Hari Nahr (Idul Adha), dan Hari Tasyrik adalah hari raya bagi umat Islam, dan merupakan hari untuk makan dan minum."
(HR. An-Nasa’i, no. 2954).
Lalu, kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh.
Bila merujuk pada kalender Hijriah, maka puasa Ayyamul Bidh baru bisa dilaksanakan pada tanggal 14, 15, dan 16 Dzulhijjah 1446 Hijriah.
Tanggal tersebut bertepatan dengan 10, 11, dan 12 Juni 2025.
Mulai hari ini, sebenarnya puasa Ayyamul Bidh sudah bisa dilakukan oleh umat muslim.
Baca juga: 14 Februari Hari Kasih Sayang, Begini Hukum Islam Menurut Buya Yahya
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Membaca niat sebelum melaksanakan ibadah puasa memang disunnahkan diucap sebelum fajar atau sebelum matahari tergelincir ke barat (zawal).
Berikut lafal niat puasa Ayyamul Bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ
Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah Ta`ala.
Baca juga: dr Richard Lee Mualaf, Lalu Bagaimana Status Pernikahannya Menurut Hukum Islam?
Keutamaan Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh
1. Laksana Puasa Sepanjang Masa
Nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan adalah laksana puasa sepanjang masa.
Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).
Tak hanya itu saja, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).
Baca juga: Hukum Islam dalam Memandang Waria dan Bagaimana Soal Ibadahnya? Buya Yahya: Semoga Diampuni
2. Memenuhi Wasiat Rasulullah
Dalam hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata, "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."
Tentu saja pesan tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka, namun juga berlaku bagi kita, bagian dari umat beliau.
Seakan-akan beliau bersabda, "Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa tiga hari dalam sebulan, salat Dhuha, dan salat witir sebelum tidur."
3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Maka jika kita melaksanakannya, kita telah melaksanakan kebiasaan Rasulullah sehari-hari yang sudah jelas baik dan bermanfaat.
4. Baik Sedang di Rumah atau Bepergian
Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-sahur-dan-niat-puasa-ayyamul-bidh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.