Berita Viral

Inilah Isi Rekaman CCTV di Rumah Petry Sihombing dan Wadison, Pasutri Korban Perampokan Banten

Dugaan kuat ada perampok yang menyantroni rumah Wadison dan Petry hingga melakukan aksi sadis kepada keduanya.

|
FACEBOOK/Pesta Borhom
TANGIS PILU - Wadison yang baru keluar dari rumah sakit hanya bisa menangis saat duduk di samping jasad istrinya, Petry Sihombing (35) sudah terbujur kaku di rumah dan kebersamaan semasa hidup. Sementara sang anak-anak tampak menyanyi untuk ibu mereka. 

Nurdin menduga, kasus tersebut bukan perampokan biasa. Apalagi, korban baru selesai transaksi tanah yang ditandatangani oleh Petry Sihombing.

"Dugaannya ada keselisihan faham, apalagi kerjanya (Wadison) di Bank (Keliling). Dengar informasi sih habis transaksi tanah, tandatangan si istrinya," katanya.

Nurdin berharap, kasus tersebut segera diungkap Kepolisian agar insiden keji yang menimpa keluarga tersebut terang benderang.

"(Wadison) setiap seminggu sekali pulang ke Serang, karena kegiatannya di Bayah, Lebak. Mudah-mudahan cepat tertangkap, biar jelas. Kan masih hidup suaminya," ungkapnya.

Kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian Polresta Serang Kota.

Perhiasan milik Petry hilang

Berdasarkan informasi terbaru dari pengacara korban Wadison Pasaribu (37) bernama Toni Lembas Pasaribu uang dan perhiasan milik Petry Pasaribu hilang.

Hilang kedua benda tersebut dikatakan Toni menguatkan indikaksi bahwa Petry Sihombing memang korban pembunuhan yang berawal dari aksi perampokan.

Diketahui selain Petry Sihombing sang suami, Wadison Pasaribu juga menjadi korban kekerasan.

Wadison bahkan ditemukan warga di dalam karung dengan kondisi terluka.

Beruntung nyawanya dapat diselamatkan oleh warga yang datang setelah putri bungsunya berteriak membangunkan warga.

"Di rumah korban berupa uang tunai dan perhiasan jenis cincin hingga emas milik korban hilang," kata Toni kepada wartawan, Senin (2/6/2025).

Namun Toni, belum bisa memastikan berapa jumlah uang dan gram emas serta barang lain yang hilang tersebut karena rumah korban masih dipasang garis Polisi.

"Karena kan sekarang posisi rumah itu kan belum bisa kami periksa."

"Dan polisi juga belum selesai melakukan olah TKP."

"Ini baru selesai dari Inafis, dari situ untuk olah TKP yang kedua," katanya.

Toni menjelaskan, Wadison tidak tahu identitas dan jumlah pasti para pelaku.

Wadison mengaku, saat peristiwa tersebut terjadi, dirinya langsung dipukul para pelaku hingga tak sadarkan diri.

"Jadi dia tidak mengetahui berapa, berapa dan siapa karena dia langsung ditutup," ujar Toni.

Artikel sudah tayang di Tribun Banten

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved