Breaking News

Pakpak Bharat

SEKDA Pakpak Bharat Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Napa Sengkut Salak

Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menggelar upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 di Lapangan Napa Sengkut, Salak, Senin (2/6/2025).

Editor: AbdiTumanggor
Diskominfo Pakpak Bharat
UPACARA HARI LAHIR PANCASILA: Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menggelar upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 di Lapangan Napa Sengkut, Salak, Senin (2/6/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menggelar upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 di Lapangan Napa Sengkut, Salak, Senin (2/6/2025).

Sekretaris Daerah Pakpak Bharat, Jalan Berutu, S.Pd, MM yang menjadi Inspektur Upacara membacakan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yudian Wahyudi, yang antara lain menyampaikan bahwa simbol Garuda Pancasila menjadi sorotan utama sebagai pengingat nilai-nilai luhur dan proses historis lahirnya dasar negara Indonesia.

"Garuda bukan sekadar lambang negara. Ia adalah representasi jiwa bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,"ucap Sekda Jalan Berutu saat membacakan pidato Kepala BPIP.

Upacara hari lahir Pancasila 2025 Pakpak
UPACARA HARI LAHIR PANCASILA: Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menggelar upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 di Lapangan Napa Sengkut, Salak, Senin (2/6/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat)

Kepala BPIP menegaskan bahwa makna filosofis, historis, dan ideologis dari Garuda menjadi elemen penting dalam refleksi 80 tahun kelahiran Pancasila.

Peringatan tahun ini menampilkan Garuda Pancasila sebagai elemen visual utama.

Burung mitologis itu dianggap mencerminkan karakter bangsa yang tegas, dinamis, dan mandiri.

Hari lahir Pancasila upacara
UPACARA HARI LAHIR PANCASILA: Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menggelar upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 di Lapangan Napa Sengkut, Salak, Senin (2/6/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat)

Dalam pidatonya tersebut, Yudian Wahyudi, menyebutkan tiga fase historis penting pembentukan Pancasila:

1.  Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945,

2. Perumusan Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, dan

3. Finalisasi rumusan dasar negara pada 18 Agustus 1945.

Ketiganya disebut sebagai satu kesatuan proses ideologis bangsa Indonesia.

Garuda yang mencengkeram pita bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” disebut berfungsi sebagai pengingat peran Pancasila sebagai landasan persatuan bangsa. 

Frasa ini disebutkan secara berulang dalam pidato sebagai penekanan pentingnya semboyan tersebut.

Hari lahir Pancasila di Pakpak Upacara
UPACARA HARI LAHIR PANCASILA: Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menggelar upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 di Lapangan Napa Sengkut, Salak, Senin (2/6/2025). (Diskominfo Pakpak Bharat)

Yudian juga menyinggung perlunya revitalisasi sistem ekonomi dan pendidikan nasional yang berlandaskan Pancasila.

Profesionalisme penyelenggara negara, kemandirian ekonomi, dan pendidikan berkarakter dinilai sebagai pilar pembangunan masa depan Indonesia.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved