Sumut Terkini

Wakil Ketua Umum IHGMA Sebut Ada Beberapa Faktor Menurunnya Kunjungan ke Berastagi di Libur Panjang

Salah satu tanda penurunannya, terlihat dari menurunnya jumlah okupansi atau pemesanan kamar di sejumlah hotel di Berastagi. 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
WISATAWAN MENURUN : Penjaja jasa kuda tunggang mendampingi wisatawan berkeliling di seputar Taman Mejuah-Juah, di Jalan Perwira, Berastagi, Minggu (1/6/2025). Wakil Ketum IHGMA sebut ada beberapa faktor yang membuat terjadinya penurunan wisatawan saat libur panjang ini. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Aktivitas wisatawa di Berastagi Kabupaten Karo di momen libur panjang beberapa hari terakhir, tampak mengalami penurunan.

Salah satu tanda penurunannya, terlihat dari menurunnya jumlah okupansi atau pemesanan kamar di sejumlah hotel di Berastagi

Dimana, berdasarkan keterangan beberapa pihak hotel jumlah okupansi di momen libur panjang mulai dari Kamis (29/5/2025) kemarin hingga Minggu (1/6/2025) ini, tingkat okupansi hanya di angka 70-80 persen.

Jika diambil dari data saat libur panjang sebelumnya, sejumlah hotel di Berastagi rata-rata memiliki jumlah okupansi di angka 90 persen. 

Melihat hal ini, Wakil Ketua Umum Indonesian Hotel Grand Manager Association (IHGMA) Achmad Zulham, mengungkapkan jika di momen libur panjang kali ini ada beberapa faktor yang membuat penurunan jumlah wisatawan.

Dirinya menjelaskan, faktor yang pertama banyaknya masyarakat yang merasa was-was untuk naik ke Berastagi terutama dari jalur Kota Medan karena faktor cuaca. 

"Kalau kita lihat, informasi yang kami dapat dari teman-teman perhotelan memang faktor cuaca ekstrem di minggu lalu itu cukup berdampak," ujar Zulham, Minggu (1/6/2025). 

Dirinya menjelaskan, beberapa hari terkahir sebelum memasuki libur panjang sempat terjadi longsor di kawasan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.

Meskipun longsor yang terjadi saat hujan deras tersebut tidak besar, namun karena di jalur tersebut memiliki riwayat longsor besar membuat masyarakat menjadi lebih waspada. 

"Kalau kita lihat kan longsornya kecil, dan cepat langsung diatasi. Tapi karena cuaca di jalur Medan kemarin memang sedang cukup sering turun hujan, masyarakat jadi menunda perjalannya. Ini juga yang disampaikan teman-teman perhotelan lainnya kalau salah satu penyebab turunnya okupansi itu karena informasi longsor," ucapnya. 

Salah satu pengusaha hotel di Berastagi Agus Suranta Teguh, turut membenarkan jika tersebarnya informasi terkait longsor di Sibolangit menjadi faktor utama menurunnya jumlah tamu hotel di Berastagi.

Pemilik Hotel Kalang Ulu ini menjelaskan, bahkan karena faktor tersebut jumlah okupasi di hotelnya hanya mencapai 40 persen hingga 50 persen. 

"Turun kali karena informasi longsor itu bang, paling tamu kita cuma 50 persen paling banyak," ucap Agus. 

Kembali dikatakan Zulham, selain faktor cuaca faktor lainnya yang membuat tamu hotel berkurang ialah waktu libur yang mepet.

Dimana, diketahui libur nasional hanya di hari Kamis dan Jumat Cuti Bersama, sementara hari Sabtu sebagian besar wisatawan tetutama yang bekerja di sekitor swasta dan sekolah kembali masuk. 

"Dan ternyata tadi kita dapat informasi, hari ini anak sekolah upacara. Jadi di hari Sabtu dan hari ini tamu sudah jauh berkurang," pungkasnya.

(mns/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved