“Penderitaan ini tidak hanya berasal dari faktor biologis antara lain soal penyakit maupun menopause, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi sosial yang menempatkan perempuan dalam posisi yang lebih banyak menanggung beban daripada laki-laki. Termasuk hidup untuk melayani suami, sebagaimana kekhawatiran utama para perempuan peserta perayaan, yang khawatir dengan masalah melayani suami di saat perimenopause sampai ke post menopause,” ujarnya.
Perayaan ditutup dengan komitmen PERMAMPU untuk menggunakan isu-isu yang didiskusikan sebagai topik diskusi kritis dalam pertemuan kelompok-kelompok Credit Union (CU) maupun di lingkungan wilayah dampingan PERMAMPU.
Secara khusus juga memastikan seluruh lansia dampingan mempunyai kartu BPJS ataupun KIS, memeriksakan kesehatan secara teratur di Posyandu, memastikan untuk melakukan mengakses pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh secara gratis saat ulang tahun.
“Selain itu memastikian memperoleh seluruh manfaat berupa fasilitas bagi warga lansia, khususnya ketersediaan dokter geriatric di seluruh rumah sakit, yaitu dokter spesialis yang menangani berbagai keluhan kesehatan yang dialami lansia,” pungkasnya. (*/top/tribun-medan.com)