Sumut Terkini

100 Hari Pemerintahan Wesly-Herlina, Akademisi : Datar Aja, Masih Terpolarisasi Politik

Sejumlah akademisi melihat Kota Pematangsiantar tak mengalami perkembangan yang signifikan di bawah pemenang Pilkada 2024 lalu itu. 

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
DISKOMINFO SIANTAR
TIBA DI KUALANAMU USAI RETREAT - Wali Kota Wesly Silalahi dan Wakilnya Herlina tiba di Bandara Kualanamu Deliserdang sebelumnya berangkat menuju Kota Pematangsiantar pada Senin (3/3/2025) 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi dan Herlina akan memasuki 100 hari kerja pada 31 Mei 2024 besok.

Sejumlah akademisi melihat Kota Pematangsiantar tak mengalami perkembangan yang signifikan di bawah pemenang Pilkada 2024 lalu itu. 

Akademisi yang merupakan Wakil Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Hendra Simanjuntak menyebut bahwa pemerintahan berjalan datar tanpa peningkatan.

Ia pun coba memahami apa yang ada dalam benak Wali Kota. 

"Kalau saya melihat secara umum masih datar-datar saja. Apakah Pak Wali masih terpolarisasi dengan kondisi politik dan terbelenggu dengan tim-tim pemenangannya, atau beliau masih tidak punya orang kepercayaan (ASN) di pemerintahan?," kata Hendra. 

Bagi Hendra, raihan prestasi yang didapat Pemko Pematangsiantar seperti Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK, BUMD Award untuk Perumda Tirta Uli dan 5 Besar Kota Toleransi dalam 100 hari kerja Wesly - Herlina adalah hasil kesinambungan pemerintahan sebelumnya. Ini terjadi karena kinerja pemerintahan di bawah Wali Kota terdahulu, Susanti Dewayani. 

Hendra menilai Wesly-Herlina belum mampu menerjemahkan visi-misinya seperti merevitalisasi Stadion Sang Naualuh Damanik dan membentuk Pokja Pendirian Universitas Negeri. Keduanya juga tak jelas mengimplementasikan tagline kampanye CS Keras : Cerdas Sehat Kreatif dan Selaras, yang mereka usung sendiri. 

"Bicara soal "Cerdas" apa sudah ada peran Wali Kota dalam bidang pendidikan? Apa sudah ada wali kota bertemu mahasiswa, berdiskusi di kampus? Hardiknas kemarin saja cuma acara seremonial," tuturnya. 

"Bicara soal pembangunan Stadion Sang Naualuh? Dari mana anggarannya? Kalaupun dianggarkan tentu menunggu P-APBD 2025, itupun kalau ada uangnya. Kan semua ada aturannya. Soal Universitas Negeri pun jangan ujug-ujug membuat wacana, karena dibutuhkan koordinasi dengan minimal 3 kementerian itu loh," katanya lagi. 

Ia sendiri mengaku sadar betul mendirikan Universitas bukan kepalang gampang.

Dibutukan lahan minimal 10 hektare, sarana prasarana, tenaga pendidik berkompeten yang harus dikomunikasikan ke BKN dan Menristekdikti. Belum lagi menyusun program studi apa saja yang akan dibuka dan kelengkapan lainnya. 

Sementara itu, akademisi dari Universitas Simalungun (USI) Dian G Purba menuturkan kinerja 100 hari pemerintahan Wesly-Herlina sebagai pemimpin baru Kota Pematangsiantar belum menunjukkan sinyal inovasi baru dari sektor ekonomi.

Peningkatan efektivitas serta efisiensi program yang sebelumnya terbangun cukup sukses mengantarkan pada periode kepemimpinan kali ini.

"Yang pasti 100 hari pertama menjabat merupakan langkah awal bagi kepala daerah dalam mempersiapkan legacy bagi kepemimpinannya," ucapnya Jumat (30/5/2025).

Dosen Fakultas Ekonomi itu mencontohkan kondisi para pedagang Gedung 4 Pasar Horas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved