Sumut Terkini

Pria Lajang di Tanjung Morawa Tewas dengan Leher Tergorok Hampir Putus

Kasus pembunuhan sadis ini pun kini ditangani oleh Polresta Deli Serdang. Polisi masih berusaha untuk mengungkap siapa pelakunya.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
ISTIMEWA
KORBAN PEMBUNUHAN : Kondisi korban, Andi Kurniawa saat pertama kali ditemukan di lokasi kejadian, Rabu (28/5/2025). Kasus pembunuhan ini kini sedang jadi atensi pihak kepolisian.  

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Kejadian pembunuhan sadis terjadi di Desa Aek Pancur Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Rabu (28/5/2025).

Korbannya adalah seorang pria lajang bernama Andi Kurniawan (25) yang merupakan warga Dusun I Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa.

Leher korban nyaris putus setelah digorok. 

Kasus pembunuhan sadis ini pun kini ditangani oleh Polresta Deli Serdang. Polisi masih berusaha untuk mengungkap siapa pelakunya.

Bersama dengan Polsek Tanjung Morawa, polisi masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Ada dugaan pelaku punya rasa dendam dengan korban. 

"Masih lidik ini. Kalau barang yang hilang nggak ada sementara ini. Korban sudah kita evakuasi untuk di autopsi di RS Bhayangkara Medan," ujar Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar. 

Informasi yang dihimpun jasad korban ditemukan pertama kali oleh warga dan keluarganya sekira pukul 02.30 WIB di lokasi TKP di Dusun III Desa Aek Pancur tepatnya di perkebunan Rispa.

Sebelumnya keluarga korban dibantu tetangga juga sudah mencari-cari keberadaan korban.

Melihat sepeda motor korban sedang terparkir, keluarga dan warga pun semakin penasaran mencari di sekitar lokasi. 

Saat itu tidak jauh dari sepeda motor korban ditemukan sudah tergeletak dan bersimbah darah dengan keadaan luka gorok di leher.

Dari situ kemudian kasus ini pun di laporkan kepada Pemerintah Desa dan dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Karena masih belum terungkap siapa pelakunya, kassus pembunuhan ini masih menjadi misteri.

Warga mengaku selama ini korban adalah anak yang baik.

Meski bekerja sebagai buruh pabrik kopi namun ia masih mau membantu orang tuanya untuk mengembala lembu apabila ada waktu. 

"Kemarin pun masih ngangon (mengembala) lembu sama abangnya. Sore hari katanya dia masih sempat balikkan lembunya cuma setelah itu pergi lagi naik motor. Baik ini anaknya karena kawanku kecil ini. Ngaji pun sama kami, " kata Wahyu kata salah satu warga. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved