Berita Viral

HISTERIS Ayah Korban Bully Kakak Kelas di Inhu, Jaringan Usus Buntu Sampai Rusak: Ini Tidak Adil

Tangisan dan teriakan G membuat kesedihan semakin dirasakan para pelayat. Usai pemakaman G pun seperti enggan meninggalkan makam anaknya.

Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit
HISTERIS DI PEMAKAMAN - (kiri) Keluarga dan kerabat mengunjungi rumah duka siswa kelas 2 SD di Inhu yang meninggal usai diduga dirundung kakak kelas dan (kanan) suasana keluarga menunggu autopsi korban. Ayah korban histeris di pemakaman karena tak terima dengan kepergian putra sulungnya. 

TRIBUN-MEDAN.com - Histeris ayah korban bully kakak kelas di Indragiri Hulu (Inhu).

Akibat perundungan kakak kelasnya yang berjumlah lima orang, siswa kelas 2 SD itu tewas dengan luka-luka di tubuhnya. 

Bahkan jaringan usus buntu korban sampai rusak.

Baca juga: Viral Basement Lapangan Merdeka Tergenang Air dan Amburadul, Wakil Wali Kota Lakukan Peninjauan

Kepergian siswa kelas 2 SD berinisial C ini pun tak bisa diterima ayah korban, G.

G histeris jelang pemakaman sang anak di tengah para pelayat yang hadir.

Ia meminta keadilan untuk anak laki-laki pertamanya itu.

"Ini tidak adil, ini tidak adil," teriak G histeris sambil mengetuk peti jenazah anaknya sambil menangis, Selasa (27/5/2025).

Baca juga: RESMI Christiano Tarigan Jadi Tersangka, Pengemudi BMW yang Tabrak Argo Ericko Hingga Tewas

Tangisan dan teriakan G membuat kesedihan semakin dirasakan para pelayat.

Para pelayat sampai meneteskan air mata mendengar teriakan histeris G.

Tidak sampai di situ, usai pemakaman G pun seperti enggan meninggalkan makam anaknya di tempat pemakaman umum Desa Buluh Rampai.

Ia memegang gundukan tanah makan tersebut.

Sementara para pelayat yang turut mengantarkan meninggalkan G seorang diri di malam tersebut.

HISTERIS Ayah Korban Bully Kakak Kelas di Inhu, Jaringan Usus Buntu Sampai Rusak: Ini Tidak Adil
HISTERIS DI PEMAKAMAN - (kiri) Keluarga dan kerabat mengunjungi rumah duka siswa kelas 2 SD di Inhu yang meninggal usai diduga dirundung kakak kelas dan (kanan) suasana keluarga menunggu autopsi korban. Ayah korban histeris di pemakaman karena tak terima dengan kepergian putra sulungnya.

G meminta keadilan atas kejadian yang dialami anaknya.

"Saya berharap pihak Kepolisian bisa tegas terhadap para pelaku, saya meminta keadilan ditegakan untuk anak saya," ujar G.

Sebelumnya G mengungkapkan anaknya sempat mengalami kesakitan akibat luka lebam di bagian perutnya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved