Sumut Terkini

Jalur Nanjombal, Jalur Ekstrem di Jalinsum Sidikalang-Subulussalam yang Kerap Terjadi Kecelakaan

Jalan tersebut membentang sejauh 60 kilometer, dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok, serta tanjakan dan menurun.

TRIBUN MEDAN/ALVI
Kondisi jalan ekstrem yang berada di kawasan Nanjombal Desa Tanjung Mulia Kecamatan STTU Jehe yang kerap mengkhawatirkan bagi supir truk saat hendak melintas di jalur yang menanjak serta menikung, Senin (26/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, PAKPAK BHARAT - Jalan Lintas Sidikalang-Subulussalam yang berada di Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu jalur yang menghubungkan antara Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Aceh, Senin (26/5/2025).

Jalan tersebut membentang sejauh 60 kilometer, dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok, serta tanjakan dan menurun.

Kendaraan yang melintas pun beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kendaraan roda 2, roda 4 , hingga truk yang mengangkut minyak dan barang.

Jalan tersebut memang sepi akan  kendaraan yang melintas. Tak seperti jalur lintas Provinsi Sumut - Aceh pada umumnya, yang melintas dari arah Kota Binjai.

Akan tetapi, meskipun jalur tersebut sepi akan kendaraan, namun kewaspadaan sangat diperlukan dalam berkendara.

Banyak kondisi jalan yang sempit, dan bahkan ada jalan yang cukup curam saat menanjak ataupun menuruni jalan.

Salah satunya berada di daerah Nanjombal, Desa Tanjung Mulia Kecamatan STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat.

Pantauan Tribun Medan, kondisi jalan tampak menanjak dan menikung. Disana banyak kendaraan truk yang gagal menanjak. Sehingga tak jarang truk tersebut mengalami hilang kendali, dan bahkan nyaris masuk ke dalam jurang.

Salah seorang warga, Jamalum Berutu mengatakan, sudah banyak kendaraan truk yang mengalami gangguan pada sistem mobil, sehingga beberapa kali sering oleng dan menabrak pembatas jalan.

"Sudah sering terjadi kecelakaan. Apalagi truk yang datang dari bawah menuju ke atas, namun karena gagal menanjak, truk itu jatuh menabrak pembatas jalan, " ujarnya.

Beberapa pembatas jalan juga tampak rusak dan bahkan sempat terputus akibat tertimpa badan truk. Namun, menurut Jamalum, belum ada memakan korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Kemarin sempat ada yang menabrak rumah di sebelah kanan jalan. Makanya dibagian atas, ada jalanan yang amblas, " jelasnya.

Menurutnya, gagalnya truk tersebut saat mendaki jalan yang menanjak dikarenakan sering berpapasan dengan mobil yang datang dari atas. Apalagi, kondisi beram jalan yang cukup dalam, membuat truk tidak dapat menahan kestabilan gas saat menanjak.

"Maunya dibuat lah tinggi beram jalan itu. Karena terlalu dalam kali paritnya. Sehingga truk itupun saat berpapasan dengan mobil dari arah atas, bisa melewati beram jalan itu. Sehingga tidak berhenti truk itu. Karena kalau sudah berhenti, susah untuk menanjak, " jelasnya.

Kondisi jalan lebih diperparah saat malam hari. Minimnya jalan, membuat truk yang melintas harus ekstra hati - hati, dan bahkan harus memberikan tanda akan lewat dengan membunyikan klakson.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved